Nursafitri, Dinna Elisa (2025) PERANCANGAN INTERIOR ART SPACE GALLERY DI SURABAYA. S1 thesis, Institut Seni Indonesia Surakarta.
![]() |
Text
Laporan TA Dinna Elisa Nursafitri - Upload.pdf Download (1MB) |
Abstract
Perancangan Interior Art Space Gallery merupakan wadah/ kanvas kosong yang dapat menyediakan ruang untuk menampung berbagai kegiatan positif para pelaku seni dan komunitas-komunitas lokal serta mengenalkan pada masyarakat agar lebih mencintai seni. Perancangan Interior Art Space Gallery menggunakan pendekatan Bioclimatic Design yang memungkinkan adanya konsep hemat energi. Selain itu iklim tropis di Indonesia lebih spesifiknya di Surabaya menuntut penyelesaian desain yang memperhatikan segala bentuk potensi dan kendala untuk mendapatkan bangunan sebagai wadah kegiatan yang nyaman dan aman. Selain itu banyak nya ventilasi alami pada bangunan dengan konsep bioklimatik desain juga membuat udara yang dihasilkan alami, Tumbuhan dan lanskap membuat bangunan lebih sejuk serta memberikan efek dingin pada bangunan dan membantu proses penyerapan O2, dan pelepasan CO2. Hal tersebut sangat cocok untuk kota Surabaya dengan suhu udara yang sangat tinggi. Sedangkan gaya yang digunakan adalah gaya kontemporer yang sustainable. Gaya kontemporer mewakili unsur masa kini, tidak hanya secara langgam atau style namun juga issue masa kini seperti pemanasan global yang berkaitan erat dengan green design atau sustainable design sebagai bentuk respon terhadap issue masa kini. Sehingga dirasa cocok apabila tema atau konsep bioklimatik desain disandingkan dengan gaya kontemporer sustainable. Yang dimana sama-sama memiliki visi mengurangi pemanasan global dan menerapkan prinsip hemat energi. Perancangan ini juga mengangkat unsur lokalitas daerah yaitu batik khas Surabaya yang baru saja diresmikan pada 2022 kemarin, yaitu batik kintir-kintir. Motif ini menggambarkan kota Surabaya dikelilingi beberapa sungai. Batik ini juga mencerminkan arek-arek Surabaya yang memiliki sifat mudah mengikuti perkembangan zaman dengan tekad yang kuat. Motif kintir-kintiran terdapat garis bergerigi dan lengkungan yang menjadi lamba ng aliran Sungai dan akar-akar hutan mangrove yang tajam. Serta terdapat daun semanggi yang menjadi lambang loyalitas serta perjuangan. Motif semanggi juga berasal dari salah satu makanan khas kota Surabaya yaitu pecel semanggi. Dalam perancangan Art Space Gallery motif semanggi pada batik kintir-kintir diimplementasikan menjadi meja makan, display lukisan dan juga tegel
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Not controling keyword: | Bioclimatic, Kontemporer, Art Space Gallery |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Desain Interior |
Divisions: | Faculty of Fine Art and Design > School of Interior Design |
User deposit: | Sundari Juni Astutik |
Datestamp: | 12 Jun 2025 07:48 |
Last mod: | 12 Jun 2025 07:48 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/7361 |
Actions (login required)
![]() |
View item |