Setiawan, Aris (2020) Menata Ulang Pemanggungan Seni. DetikNews, - (-). ---. ISSN -
Text
menata-ulang-pemanggungan-seni_tag_from=wpm_nhl_1 Download (110kB) |
Abstract
Napas seni pertunjukan adalah penonton. Sorak sorai penonton menjadi bagian puncak keberhasilan dari suatu pertunjukan seperti dangdut, campur sari, tayub, wayang kulit, jaranan, reog, dan ludruk. Penonton hadir sebagai upaya menyatukan jiwa dengan sajian yang dilihatnya. Ada ekstase, semacam trans, bahwa di depan panggung pertunjukan, penonton menjadi dirinya yang bebas, meluapkan segala kegundahan hati lewat nyanyian dan teriakan. Gelaran pertunjukan adalah ekosistem yang tidak melulu mendasarkan episentrum estetika dari apa yang tersaji di atas panggung, tapi juga pada suara gemuruh di selingkarnya. Sebagaimana bising mainan anak-anak, penjual makanan, dan tukang parkir yang hidup melekat pada pementasan-pementasan kesenian tradisi di negeri ini. Kita menduga pandemi akan mengakhiri eksistensi tubuh penonton seni pertunjukan. Saat pemerintah menggaungkan gerakan hidup anyar bertajuk new normal di tengah situasi pandemi, semua mulai bergerak dan berbenah. Kalangan masyarakat seni pertunjukan masih terbata-bata dalam melakukan formulasi ideal menghadapi hidup berdalih kenormalan baru
Type: | Article |
---|---|
Not controling keyword: | Seni Pertunjukan, New Normal, Normal Baru |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Etnomusikologi |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Etnomusicology |
User deposit: | UPT. Perpustakaan |
Datestamp: | 09 Jun 2020 08:51 |
Last mod: | 09 Jun 2020 08:51 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/4270 |
Actions (login required)
View item |