Setiawan, Aris (2025) Musik dalam Historiografi. SOLOPOS. p. 2. ISSN -
![]() |
Text
SOLOPOS 4 JULI 2025.pdf Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (313kB) |
Abstract
Artikel ini mengkaji pentingnya musik sebagai sumber sejarah alternatif yang selama ini terpinggirkan dalam historiografi Indonesia. Musik, terutama lagu-lagu rakyat dan pop tradisional dari daerah seperti Banyuwangi, tidak hanya mencerminkan ekspresi estetik, tetapi juga mengandung narasi sosial-politik yang kuat. Penulis menyoroti bagaimana karya musik di masa lalu, seperti lagu “Kembang Sore” atau “Mandur Jagung”, memuat kritik terhadap ketimpangan agraria dan menjadi sarana artikulasi kelompok yang dimarginalkan, termasuk dalam konteks represi politik Orde Baru. Dengan pendekatan hermeneutik dan refleksi Foucault tentang kuasa-pengetahuan, artikel ini mengusulkan penulisan sejarah musik yang lebih inklusif dan partisipatif, melibatkan musikus lokal sebagai narasumber aktif, bukan objek pasif. Musik dipandang bukan sekadar simbol ideologis, melainkan sebagai medium penyintas trauma kolektif dan alat rekonsiliasi sejarah. Kajian ini menekankan perlunya kerangka metodologis yang mengintegrasikan tradisi lisan dan ekspresi musikal ke dalam historiografi. Dengan demikian, musik dapat memperkaya narasi sejarah bangsa yang lebih beragam, kritis, dan manusiawi, serta membuka ruang bagi pemaknaan ulang masa lalu secara lebih egaliter dan reflektif.
Type: | Article |
---|---|
Not controling keyword: | historiografi musik, narasi alternatif, ekspresi politik |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Etnomusikologi |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Etnomusicology |
User deposit: | UPT. Perpustakaan |
Datestamp: | 11 Jul 2025 07:34 |
Last mod: | 11 Jul 2025 07:34 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/7432 |
Actions (login required)
![]() |
View item |