PAKELIRAN SAMPAKAN “SANG PANGGUNG”: DILEMATIKA PERKUMPULAN TEATER TRADISI YANG TERMARJINALKAN

Downloads

Downloads per month over past year

Widiharto, Sindhunata Gesit (2020) PAKELIRAN SAMPAKAN “SANG PANGGUNG”: DILEMATIKA PERKUMPULAN TEATER TRADISI YANG TERMARJINALKAN. S2 thesis, ISI Surakarta.

[img] Text
Tesis Sindhunata Gesit Widiharto 2020 pot.pdf

Download (2MB)

Abstract

Pedalangan dan teater merupakan dua cabang seni yang berbeda, meskipun hakekatnya dalam pedalangan mengandung unsur teater, begitu pula sebaliknya pada teater tradisi seperti ketoprak. Penggabungan keduanya menciptakan alternatif penawaran model penggarapan gaya baru dalam bentuk teater kontemporer yang disebut ‘Pakeliran Sampakan’. Pakeliran berasal dari kata kelir yang identik dengan pedalangan sedangkan sampakan merupakan jenis permainan teater yang bermakna para pemain, pemusik, dan penonton bisa saling berinteraksi secara bebas tanpa ada jarak pembatas. Pakeliran sampakan mengusung misi memodernkan seni tradisi dengan harapan mampu menjawab kejenuhan masyarakat perihal tontonan yang berbau budaya nusantara khususnya wayang kulit karena sasaran pasarnya adalah para anak muda. “Sang Panggung” merupakan adaptasi cerita dari “Nyi Panggung” tulisan Eko Tunas yang menceritakan tentang kehidupan di balik layar kelompok tobong Ketoprak Eka Mardhika. Kandungan ceritanya meliputi bermacam-macam drama sosial seperti para anggota ketoprak yang harus kerja sambilan apa saja untuk menyambung hidup keluarganya, perselingkuhan antar pemain, warung makan siap saji sederhana yang sejak dulu tak ada biaya bisa berbenah menjadi restoran, dan topik problem utamanya adalah semakin sepinya jumlah penonton Ketoprak Eka Mardhika sehingga membuat mereka mau tidak mau akan menerima tawaran transmigrasi dari penguasa daerah setempat. Seniman tobong ketoprak tradisi pada kisah “Sang Panggung” layaknya kaum marjinal yang terasingkan karena dilengserkan kehormatannya oleh kebudayaan luar, maka diperlukan langkah nyata dengan mau melakukan ‘transmigrasi’ yang tidak sekedar diartikan perpindahan dari suatu pulau ke pulau lainnya melainkan diinterpretasikan perubahan pola pikir manusia untuk diperbarui ulang menuju dunia teknologi media massa yang serba canggih agar kesenian tradisi selalu bisa bersaing di kancah internasional.

Type: Thesis (S2)
Not controling keyword: Pakeliran Sampakan, teater kontemporer, Sang Panggung, marjinal, transmigrasi
Subject: 1. ISI Surakarta > Penciptaan dan Pengkajian Seni
Divisions: Faculty of Graduate Programs > School of Master Program (S2)
User deposit: Nyono Nyono Nyono
Datestamp: 17 Jan 2025 03:23
Last mod: 17 Jan 2025 03:23
URI: http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/7054

Actions (login required)

View item View item