ESTETIKA PEDALANGAN SUBGAYA NGAWONGGO (Studi Pertunjukan Wayang Kulit Lakon Retna Paniti Sajian Mariyanto)

Nugraha, Pulung Wicaksana (2020) ESTETIKA PEDALANGAN SUBGAYA NGAWONGGO (Studi Pertunjukan Wayang Kulit Lakon Retna Paniti Sajian Mariyanto). S2 thesis, ISI Surakarta.

Preview

Text Tesis Pulung Wicaksana Nugraha 2020 pot.pdf Download (910kB) | Preview

Abstract

Penulisan berjudul “ESTETIKA PEDALANGAN SUBGAYA NGAWONGGO (Studi Pertunjukan Wayang Kulit Lakon Retna Paniti Sajian Mariyanto)” bertujuan menjawab permasalahan tentang (1) bagaimana ciri khas pedalangan gaya kerakyatan subgaya Ngawonggo; (2) bagaimana estetika pertunjukan wayang lakon Retna Paniti sajian Mariyanto; dan (3) mengapa konsep udanegara menjadi pijakan estetik pedalangan gaya kerakyatan subgaya Ngawonggo. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah estetika. Dilihat dari keindahan secara artistik (outward journey) maupun dari dalam secara makna (inward journey). Selain itu digunakan konsep yang berasal dari masyarakat dan interperatasi oleh penulis. Konsep yang akan digunakan nalar, patut, mentes dan pénak ora ngaya. Adapun konsep-konsep tersebut berpijak pada konsep udanegara. Hasil penulisan menunjukan (1) subgaya Ngawonggo mempunyai ciri khas tersendiri baik itu dalang maupun unsur garap pakelirannya. Trah dalang Ngawonggo mempunyai silsilah keturunan dari keraton. Adapun dalam pakelirannya Ngawonggo mempunyai lakon baku sendiri berjumlah 7 seri dan saat pertunjukan dimulai diawali perang Gatotkaca Baladewa sebelum jejer. (2) Pada lakon Retna Paniti sajian Mariyanto ditemukan konsep nalar, patut, mentes dan pénak ora ngaya yang berpijak pada konsep udanegara. (3) Sebagaimana tergambarkan pada pakeliran Mariyanto, berbagai adegan yang ditampilkan melalui unsur garap pakeliran selalu berpijak pada udanegara. Mariyanto sebagai perwujudan dari subgaya Ngawonggo mengindikasikan bahwa dalang-dalang lain trah Ngawonggo juga menjadikan udanegara sebagai pijakan atau konsep inti di dalam pakelirannya.

Actions (login required)

View item