Nurmalinda, Nurmalinda (1992) KEBERADAAN KESENIAN TALEMPONG JALUR DI RANTAU KUANTAN DAN STRUKTUR KOMPOSISINYA. S1 thesis, ISI Surakarta.
|
Text
NURMALINDA.pdf Download (298kB) | Preview |
Abstract
Penelltlan lnl nembahas pertunjukan talenpong Jalur, khusus mondeskripsikan keberadaan pertunjukan talempong jalur di tengah-tengah masyarakat Rantau Kuantan dan men- jelaskan struktur komposisinya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis, budaya dan musikologis. Pertunjukan talempong jalur bagl masyarakat Rantau Kuantan pada mulanya merupakan suatu kegiatan ritual yang tidak bisa dilepaskan dari kepercayaan masyarakat setenpat. Aspek ritual dalam talempong Jalur seperti terlukis dalam berbagai upacara. Pertama upacara ratik bajalan, yakni upacara yang dilakukan dengan berjalan kaki sepanjang kampung dan di sungai dalam bentuk berperahu bersama-sama guna memohon pertolongan kepada roh atau mambang untuk menghalau wabah penyakit yang menimpa penduduk. Kedua, upacara babalian yakni upacara yang dilaksanakan untuk memanggil roh atau mambang guna memohon pertolongan dalam prosea pencarian kayu di hutan untuk membuat perahu jalur. Ketiga, upacara manobang kayu yaitu upacara yang dilaksanakan di dalam hutan menjelang penebangan kayu untuk pembuatan perabu jalur. Keempat, upacara maelo jalur yaitu upacara menarik jalur yang baru dikerjakan dalam bentuk setengah jadi dari hutan nenuju kampung. Kelima, upacara mangopuang ikan yaitn upacara yang dilaksanakah sebelum penangkapan ikan di Sungai Kuantan. Ketika gerakan Muhammadiyah masuk ke daerah Rantau Kuantan pada tahun 1950-an, maka segala pertunjukan yang bersifat magi tersebut mendapat tantangan kuat dari gerakan ini. Gerakan Muhammadiyah menganggap bahwa pertunjukan yang bersifat magi merupakan perbuatan syirik. Sejak dekade 1960-an, seni pertunjukan talempong jalur dijadikan sebagai suatu kegiatan tontonan, yaitu untuk upacara pacu jalur (lomba mendayung sampan) dan acara basilek (pencak silat). Ditinjau dari struktur komposisi pertunjukan talempong jalur terdiri atas tiga bagian yakni: pertama, pambao (awal sajian); kedua, panuruikan (isi lagu); dan ketiga panutuik (penutup). Untuk merekonstruksi struktur konposisi pertunjukan talemopong jalur dllakukan dengan cara merekam ke dalam pita kaset, setelah itu dibahas struktur komposisi dan unsur musik yang ada dalam pertunjukan talempong jalur. Berhubung di Minangkabau pada umumnya dan Rantau Kuantan khususnya belun memiliki simbol khusus untuk menotasikan musik, maka pendeskripsiannya masih menggunakan notasi angka.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Not controling keyword: | Talempong Jalur, Masyarakat Rantau Kuantan, Minangkabau |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Karawitan |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Karawitan |
User deposit: | Nyono Nyono Nyono |
Datestamp: | 15 Jun 2022 08:04 |
Last mod: | 15 Jun 2022 08:04 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/5338 |
Actions (login required)
View item |