Setiawan, Aris (2022) Musim Solois dan Bangkrutnya Industri Instrumen Musik. Koran Tempo. ISSN -
|
Text
Musim Solois_1_.pdf Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (496kB) | Preview |
Abstract
Selama sepuluh tahun terakhir, tidak banyak dijumpai kelompok band anyar bermunculan dalam industri musik pop. Puncaknya, Spotify merilis 15 musisi Indonesia yang paling banyak didengarkan pada tahun 2021. Uniknya, dari 15 musisi itu hanya dua yang berformat band, yakni Juicy Luicy dan Sheila on 7. Sementara 13 sisanya adalah musisi solois. Dua band itu tidak masuk perhitungan apabila jumlah survei diturunkan menjadi 10 musisi yang paling banyak didengarkan. Membuat kelompok band hari ini kurang begitu diminati dengan berbagai persoalannya. Dipandang tidak lagi efektif saat seseorang dengan perangkat teknologi yang dimilikinya bisa membuat karya musik lengkap dengan kualitas di atas rata-rata. Bermusik itu dapat dilakukan tanpa harus di studio-studio rekaman, namun di pojokan kamar, taman, dan lain sebagainya. Logika sederhananya, ngapain harus repot-repot membuat kelompok band jika pekerjaan itu bisa dilakukan hanya oleh satu orang saja.
Type: | Article |
---|---|
Not controling keyword: | Musik, Solois, Instrumen Musik, Industri |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Etnomusikologi |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Etnomusicology |
User deposit: | UPT. Perpustakaan |
Datestamp: | 29 Apr 2022 02:35 |
Last mod: | 29 Apr 2022 02:35 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/5288 |
Actions (login required)
View item |