Sudana, I Wayan (2019) SENI KARAWO GORONTALO: BENTUK ESTETIK DAN KONSEP PENGEMBANGAN. S3 thesis, ISI Surakarta.
|
Text
Disertasi I Wayan Sudana.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
INTI SARI Seni karawo Gorontalo yang menjadi objek kajian ini, adalah seni ornamen tekstil tradisional yang berkembang dinamis dengan bentuk yang unik dan estetik. Namun perkembangan dan nilai estetiknya belum terungkap secara komprehensif sehingga kurang berkontribusi bagi ilmu-ilmu kesenian. Penelitian ini bertujuan mengungkap nilai-nilai estetik dan dinamika perkembangan seni karawo, serta merumuskan konsep pengembangannya. Penelitian menggunakan metode kualitatif model riset grounded. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, telaah dokumen, dan studi pustaka. Data dianalisis secara interaktif melalui reduksi data, penyajian serta pembahasan, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) kehidupan sosial budaya masyarakat Gorontalo memengaruhi perkembangan seni karawo, terutama dalam pewarisan craftsmanship dan sebagai sumber ide yang diartikulasikan dengan teknologi (metode dan teknik) spesifik, sehingga muncul karya-karya seni karawo yang unik dan estetik. 2) nilai estetik seni karawo terbentuk dari unsur visual (motif, warna, tekstur) yang disusun dengan prinsip irama, kontras, harmonis, serta asas kesatuan dan keseimbangan, sehingga menimbulkan kesan dinamis dan suasana segar, gembira, energik; bentuk seni karawo menyiratkan beragam makna, yaitu: simbol kepemimpinan, simbol budaya gotong-royong, dan gagasan pelestarian lingkungan; penampilan ornamen karawo pada suatu produk mampu meningkatkan kualitas produk yang dihias, serta mencitrakan identitas individu dan status sosial pemakainya. 3) perkembangan seni karawo yang dipengaruhi berbagai faktor terjadi melalui empat periode, yaitu: periode I (pra 1970) masa pembentukan, seni karawo diperlakukan sebagai karya seni untuk kebutuhan keindahan; periode II (1970-2000) masa komoditas, seni karawo diperlakukan sebagai komoditi untuk kepentingan ekonomi, yang ditandai munculnya motif-motif baru sesuai selera pasar; periode III (2000-2010) masa identitas, seni karawo diperlakukan sebagai simbol identitas untuk menunjukkan identitas suku Gorontalo, yang ditandai munculnya motif-motif lokal Gorontalo; periode IV (2010-2017) masa popularitas, seni karawo diperlakukan sebagai budaya populer untuk kepentingan popularitas daerah dan kepentingan ekonomi, ditandai munculnya motif-motif baru yang diadaptasi dari objek-objek budaya populer. 4) konsep yang ditemukan sebagai konsep pengembangan seni karawo adalah komoditisasi keragaman bentuk. Hasil penelitian ini bermanfaat dalam memperkaya wawasan dan peningkatan apresiasi terhadap seni-seni tradisional, serta sebagai acuan dalam pengembangan seni karawo di masa depan. Kata kunci: seni karawo, bentuk estetik, konsep pengembangan
Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Subject: | 1. ISI Surakarta > Penciptaan dan Pengkajian Seni |
Divisions: | Faculty of Graduate Programs > School of Doctoral Program (S3) |
User deposit: | Pascasarjana |
Datestamp: | 16 May 2019 04:40 |
Last mod: | 16 May 2019 04:40 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/3240 |
Actions (login required)
View item |