MUNGGUH DALAM GARAP KARAWITAN GAYA SURAKARTA: SUBJEKTIFITAS PENGRAWIT DALAM MENGINTERPRETASI SEBUAH TEKS MUSIKAL

Downloads

Downloads per month over past year

Sosodoro, Bambang (2015) MUNGGUH DALAM GARAP KARAWITAN GAYA SURAKARTA: SUBJEKTIFITAS PENGRAWIT DALAM MENGINTERPRETASI SEBUAH TEKS MUSIKAL. Jurnal Ketek, 15 (1). pp. 19-32. ISSN 1412-2065

[img] Text
1913 - Published Version

Download (18kB)
Official url: http://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/keteg/issue/...

Abstract

Pada hakikatnya, tulisan ini mengkaji sebuah konsep yang terkandung dalam garap karawitan gaya Surakarta, yakni mungguh. Secara prinsip, masyarakat karawitan Jawa memaknai mungguh sebagai persoalan yang menyangkut tentang etika-estetika, nilai-nilai keindahan, dan keidealan pengrawit dalam menyikapi ricikannya. Mulai dari sikap duduk menabuh, teknik memainkan atau menyuarakan instrumen, hingga ke persoalan musikal, yakni garap gendhing atau instrumen. Mungguh adalah bahasa Jawa yang berarti: patut atau pantes, manggon, trep, gathuk, dan penak (pantas, sesuai pada tempatnya, pas, cocok, dan enak). Studi ini mengkaji secara tekstual, yaitu menempatkan karawitan Jawa sebagai sebuah teks (musikal), artinya sesuatu yang perlu dibaca dan ditafsir. Adapun fokusnya adalah menyoroti perkembangan mungguh pada garap, berikut pandangan-pandangan oleh para pengrawit khususnya di Surakarta. Kelenturan jenis musik ini menawarkan sejumlah alternatif garap, maka tidak mengherankan jika muncul banyak perbedaan pandangan, keyakinan, dan selera di antara para pengrawit. Dalam menggarap gendhing “klasik”, sebagian besar pengrawit selalu mempertimbangkan konsep-konsep estetika Jawa, salah satunya ialah mungguh. Mungguh sesungguhnya adalah persoalan kebiasaan, kelaziman garap yang telah mapan, disepakati secara kolektif oleh masyarakat karawitan Jawa. Bahkan, sifatnya sangat subyektif dan terikat oleh ruang dan waktu. Untuk mengungkap dan mengkaji konsep mungguh, diperlukan konsep garap. Konsep tersebut dipandang cukup relevan, karena pada hakikatnya mungguh adalah konsep estetika yang selalu melekat dan terkandung dalam konsep garap itu sendiri. Dalam penerapannya, konsep garap tersebut dielaborasi sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian ini, sehingga terwujud sebuah model baru. Kata Kunci: mungguh, garap, subyektifitas

Type: Article
Not controling keyword: mungguh, garap, subyektifitas, pengrawit
Subject: 1. ISI Surakarta > Karawitan
Divisions: Faculty of Performance Arts > School of Karawitan
User deposit: UPT. Perpustakaan
Datestamp: 04 Jan 2018 06:22
Last mod: 04 Jan 2018 06:22
URI: http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/1889

Actions (login required)

View item View item