PERTUNJUKAN WAYANG RUWATAN DI MASA SEKARANG

Downloads

Downloads per month over past year

Murtiyoso, Bambang (1996) PERTUNJUKAN WAYANG RUWATAN DI MASA SEKARANG. Cempala. pp. 47-48. ISSN 1410 - 0959

[img]
Preview
Text
Cempala.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Andai Ciwa (Batara Guru) dapat menahan birahi, apabila spermanya tidak memancar dan jatuh ke laut, serta bukan pembesar para dewa dan dewi, maka tidak lahir Batara Kala yang dituding biang keladi segala kerusakan insani, ruwatan tidak akan menjadi bahan pembicaraan berkepanjangan. Meskipun cerita Murwakala hanya berdasarkan tradisi serta mitos lama, kenyataannya upacara ruwatan melalui pertunjukan wayang tetap berlangsung hingga sekarang. Di masa sekarang, akibat dari pengaruh penalaran dan semakin mantap keyakinannya terhadap agama-agama modern, ada sebagian masyarakat merasa tidak perlu lagi menyelenggarakan upacara ruwatan. Sementara ada keluarga Jawa yang menganggap bahwa upacara ruwatan masih relevan, meskipun sehari-harinya telah bergaya hidup modern dan tinggal di kota-kota besar. Di masa lampau, upacara ruwatan dianggap sebagai wahana pembebasan para sukerta, yaitu anak-anak yang lahir membawa kesialan-tidak suci, penuh dosa-dan orang yang berbuat ceroboh. Anak sukerta dan orang yang berbuat ceroboh itu dipercaya sebagai golongan yang pasti akan menjadi mangsa Batara Kala. Pantas dipertanyakan, kenapa anak-anak sukerta yang lahir di luar kemauannya itu oleh orang tuanya dianggap sebagai pembawa kesialan?

Type: Article
Not controling keyword: Murwakala, Ruwatan, Wayang
Subject: 1. ISI Surakarta > Pedalangan
Divisions: Faculty of Performance Arts > School of Pedalangan
User deposit: UPT. Perpustakaan
Datestamp: 28 Dec 2017 02:52
Last mod: 28 Dec 2017 02:52
URI: http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/1821

Actions (login required)

View item View item