PRIYANTO, DANANG (2017) PERTUMBUHAN JANIN MANUSIA DAN AJARAN ASTHABRATA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK. S1 thesis, ISI SURAKARTA.
|
Text
4DANANG PRIYANTO.pdf Download (27MB) | Preview |
Abstract
Pertumbuhan Janin Manusia Dan Ajaran Asthabrata Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Batik, Deskripsi Karya Program Studi D4 Batik, Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa Desain, Insitut Seni Indonesia Surakarta. Manusia yang dikodratkan sebagai pemimpin dunia hendaknya berpijak pada nilai luhur tentang budi pekerti mulia. Fungsinya sebagai pedoman kehidupan, mengingat krisis moralitas yang kerap terjadi dewasa ini. Salah satu dalam nilai luhur kepemimpinan tersebut adalah ajaran asthabrata yang berisi laku mulia seorang pemimpin yang disimbolkan elemen di alam semesta, yakni api, tanah, air, udara, bulan, awan, matahari dan bintang. Penggabungan antara pertumbuhan janin manusia dari usia 1 hingga 9 bulan dan ajaran asthabrata sebagai ide penciptaan karya seni batik. Gagasan penciptaan adalah: bagaimana proses membuat karya sinjang batik dengan sumber ide pertumbuhan janin manusia dan ajaran asthabrata menjadi busana pesta casual dengan teknik draping. Adapun tujuan secara khusus dalam penciptaan karya adalah; menggali konsep pertumbuhan janin manusia yang erat hubungannya dengan beberapa pola batik tradisi sebagai simbolisasi dari daur hidup manusia, serta nilai-nilai luhur kepemimpinan yang tertuang dalam ajaran asthabrata yang merujuk pada kodrat manusia lahir di dunia sebagai seorang pemimpin. Metode yang digunakan adalah metode penciptaan meliputi pradesain, desain, perwujudan karya, deskripsi dan presentasi, serta menggunakan pendekatan estetika. Hasil yang dicapai adalah terciptanya motif penggabungan antara pertumbuhan janin manusia dan ajaran asthabrata. Karya berjumlah 9 sinjang batik tulis dengan pengaplikasian busana pesta casual teknik draping. Adapun nama motif batik yang diciptakan meliputi; Hamasesa Tan Pilih Warna (Mengatur tanpa melihat warna), Sukci (Suci), Hanguripi Sagung Dumadi (Memberikan kekuatan pada segala kehidupan), Girise Kang Samya Miyat (Membuat takut siapa yang melihat), Sorota Hayem Angayomi (Nampak membuat tentram dan penuh pengayoman), Jembar Tanpa Pagut (Keluasan yang tidak ada batasnya), Muntir Tan Ana Pedhote (Memulas tanpa ada putusnya), Panengeraning Keblad (Penunjuk arah), dan Ngudi Kasampurnan (Mengasah kesempurnaan). Pendeskripsian karya dijabarkan dalam aspek visual, filosofi dan aplikasi busana. Penciptaan karya seni batik dengan konsep penggabungan 2 ide tersebut bersifat baru dan berbeda. Karya disajikan dengan stilasi objek ide yang menarik dengan mengedepankan komposisi motif dan warna sehingga menghasilkan sebuah karya seni batik bernilai estetis. Kata kunci : Janin manusia, asthabrata, batik tulis.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Not controling keyword: | Janin manusia, asthabrata, batik tulis. |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Batik |
Divisions: | Faculty of Fine Art and Design > School of Batik |
User deposit: | UPT. Perpustakaan |
Datestamp: | 19 Dec 2017 09:21 |
Last mod: | 19 Dec 2017 09:21 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/1778 |
Actions (login required)
View item |