Hardyanto, Deswin (2016) EKSPRESI PERSONAL KRISNA “SODADOSA” DALAM MEMBANGUN CITRA ESTETIK MUSIK NOISE. S1 thesis, INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA.
|
Text
Deswin Hardyanto.pdf Download (11MB) | Preview |
Abstract
Melalui skripsi ini, penulis meneliti musik noise sebagai sebuah eksistensi musik yang sedang hangat di lingkungan perkotaan di Indonesia. Musik noise sebagai objek meterial penelitian ini bukanlah sebuah budaya asli yang berangkat dari local genius masyarakat Indonesia, melainkan suatu budaya musik yang datang dari luar budaya kita yang diadopsi dan mulai berkembang di tengah-tengah masyarakat urban. Peneliti mengamati musik noise yang ada di kota Yogyakarta, karena memiliki eksistensi yang cukup besar bagi musik noise di Indonesia. Peneliti mengamati dalam dua fokus utama yaitu dari bentuk ekspresi dan sisi estetisnya. Meski dalam pertunjukannya, musik ini telihat ngawur, bersifat mengganggu dan tidak wajar untuk dinikmati sebagaimana mestinya musik. Pada kenyataannya musik noise merupakan bagian dari musik eksperimental yang membentuk perilaku-perilaku estetik yang khas seperti, dengan sengaja menghindari konstruksi-konstruksi musik berlebih, tampak asal-asalan dan tanpa aturan untuk tidak menonjolkan estetik. Musik noise juga dimaknai sebagai interpretasi dari kekacauan dan bersifat sangat personal, pelaku satu dengan yang lainnya memiliki karakter dan cara yang sendiri-sendiri dalam berekspresi. Pendekatan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun dalam proses penelitian, penulis melakukan pengamatan terlibat, wawancara, studi pustaka, dan perekaman kegiatan. Penelitian ini berfokus kepada pendapat informan dalam konteks studi emik, dan diimbangi dengan penafsiran-penafsiran berdasarkan kaidah ilmiah yang disebut dengan pendekatan etik. Dari metode dan teknik tersebut, didapatkan hasil penelitian sebagai berikut. (a) Alur dalam musik noise hanyalah tinggi rendahnya volume atau keras lembutnya tekstur bunyi. Tekstur bunyi yang dimaksudkan adalah distorsi bunyi. Selain itu, beberapa style musik noise seperti drone, ambiance, harsh noise, shift atau noise core dapat dilihat dari tekstur bunyinya. Contoh tekstur yang keras biasanya adalah harsh noise dengan distorsi yang kasar dan tekstur yang lembut misalnya pada bunyi drone. Beberapa style tersebut merupakan pilihan musisi untuk berekspresi. (b) Sisi estetis sebuah karya musik noise cenderung lebih dekat dengan aliran seni dadaisme, fluxus, kontemporer dan avant garde yang menolak kode-kode moral, sosial dan estetika. Kata Kunci: musik noise, estetika musik, ekspresi musisi
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Not controling keyword: | musik noise, estetika musik, ekspresi musisi |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Etnomusikologi |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Etnomusicology |
User deposit: | UPT. Perputakaan |
Datestamp: | 01 Aug 2017 04:01 |
Last mod: | 01 Aug 2017 04:01 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/1343 |
Actions (login required)
View item |