PENGEMBANGAN POTENSI MASYARAKAT MELALUI INDUSTRI KREATIF DI DESA KUNDISARI KECAMATAN KEDU, TEMANGGUNG

Downloads

Downloads per month over past year

Prilosadoso, Basnendar Herry (2018) PENGEMBANGAN POTENSI MASYARAKAT MELALUI INDUSTRI KREATIF DI DESA KUNDISARI KECAMATAN KEDU, TEMANGGUNG. Project Report. Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Surakarta. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
PENGEMBANGAN POTENSI MASYARAKAT_Basnendar Herryprilosadoso.pdf

Download (13MB) | Preview
Official url: http://repository.isi-ska.ac.id/

Abstract

Desa Kundisari merupakan salah satu daerah yang berada di Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah. Desa Kundisari berada pada ketinggian 700 m dpl, berjarak 6 km dari ibukota kecamatan Kedu dan 12 km dari ibukota kabupaten. Desa Kundisari mencakup daerah seluas 140,01 ha yang terbagi atas lahan sawah dan lahan nonsawah. Lahan nonsawah dipergunakan untuk bangunan/pekarangan, ladang/tegalan, hutan rakyat, perkebunan negara/rakyat dan lainnya, dimana memiliki beragam potensi di bidang kesesenian yang ada dan dimiliki, yang terdiri 4 (empat) potensi, yaitu kesenian kuda lumping, gerabah, seni musik dangdut, sholawatan dan rebana. Pendampingan sebagai suatu strategi yang umum digunakan oleh pemerintah dan lembaga non profit dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas dari sumber daya manusia, sehingga mampu mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian dari permasalahan yang dialami dan berupaya untuk mencari alternatif pemecahan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu sangat dibutuhkan kegiatan pemberdayaan disetiap kegiatan pendampingan. Pendampingan merupakan satu strategi yang sangat menentukan keberhasilan program pemberdayaan masyarakat. Keterlibatan masyarakat sebagai sumber daya manusia untuk memberdayakan dirinya, merupakan potensi untuk mencapai tujuan masyarakat, yaitu dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Prioritas permasalahan yang ada, yaitu : 1). Metode pendampingan dalam pengembangan dan pengelolaan seni kerajinan berbasis bambu dan batik eco print sebagai cinderamata (souvenir); 2). Metode pendampingan dalam pengembangan dan pengelolaan manajemen sumber daya manusia untuk menyusun rintisan desa wisata kreatif; dan 3). Metode pendampingan dalam pengembangan untuk perancangan Environment Graphic Design. Tahapan dan proses pengabdian kepada masyarakat tematik ini terdiri dalam 3 (tiga) tahapan besar, yaitu : Tahapan Identifikasi Masalah (Envisioning Phase), Tahapan Perencanaan (Planning Phase), dan Tahapan Desain/Rancangan (Developing Phase) dengan melalui teknis pelatihan, pendampingan, dan workshop bagi warga masyarakat Desa Kundisari. Potensi bidang industri kreatif yang bisa diterapkan di desa Kundisari yaitu alternatif perancangan kerajinan berbahan dari bambu dan pembuatan batik dengan tehnik eco print. Hasil dari pelatihan ini secara garis besar dapat diterima masyarakat dan produk-produk yang dihasilkan dapat ikut dipamerkan dalam event puncak program KKN yang berlokasi di Dusun Nyamplung bersamaan soft launching rintisan desa wisata. Peran serta dari masyarakat, serta pihak lain yang terlibat diperlukan sinergi antar mereka dalam mendukung terwujudnya rintisan desa wisata yang sebagai program unggulan Desa Kundisari. Sinergitas pihak kampus dan akademisi dalam mendukung program pelatihan kepada masyarakat dalam rangka pengembanganpotensi desa di bidang industri kreatif sangat diperlukan, khususnya pelatihan teknologi tepat guna yang nantinya bisa langsung diterapkan oleh warga masyarakat desa.

Type: Monograph (Project Report)
Not controling keyword: Potensi Desa, Pelatihan Kerajinan, Industri Kreatif, Desa Wisata Kundisari
Subject: 1. ISI Surakarta > Desain Komunikasi Visual
Divisions: Faculty of Fine Art and Design > School of Visual Communication Design
User deposit: UPT. Perpustakaan
Datestamp: 07 Aug 2019 08:17
Last mod: 07 Aug 2019 08:17
URI: http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/3397

Actions (login required)

View item View item