%0 Book %@ %A Setiawan, Aris %D 2025 %F eprintsOLD:7905 %I PT.Aksara Solopos %K harga tiket konser, perilaku konsumsi, budaya hiburan %T Konser Musik, Tiket Mencekik %U http://repository.isi-ska.ac.id/7905/ %X Artikel ini membahas fenomena kenaikan harga tiket konser musik yang semakin membebani masyarakat, khususnya di Indonesia. Tren tersebut bukan hanya terjadi di tingkat lokal, tetapi juga di berbagai negara, sebagaimana ditunjukkan oleh hasil riset global yang memperlihatkan peningkatan harga tiket secara signifikan dalam satu dekade terakhir. Di Indonesia, kondisi ini terjadi bersamaan dengan daya beli masyarakat yang stagnan, terutama di tengah kenaikan upah minimum yang tidak sebanding dengan biaya hiburan premium. Fenomena ini menunjukkan paradoks: meskipun harga tiket semakin mahal, konser besar tetap penuh penonton. Artikel ini menyoroti adanya diferensiasi segmen ekonomi dalam masyarakat, terutama kelompok berdaya beli lebih tinggi seperti profesional muda, talenta digital, dan pekerja sektor ekonomi baru yang menjadikan konser sebagai prioritas gaya hidup serta pengalaman emosional-langsung yang bernilai simbolis. Sementara itu, kemudahan pembayaran melalui cicilan digital turut mendorong keputusan impulsif yang kemudian menimbulkan beban finansial pascakonsumsi. Fenomena ini juga memunculkan dinamika sosial baru, termasuk keluhan publik, perdebatan moral, dan refleksi terhadap pola konsumsi hiburan yang semakin bergeser dari pertimbangan rasional menuju ekspresi identitas. Artikel ini menyimpulkan bahwa tingginya harga tiket bukan sekadar isu ekonomi, tetapi juga cermin perubahan budaya konsumsi, perilaku keuangan generasi baru, serta perkembangan ekosistem industri hiburan modern.