eprintid: 7893 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 24 dir: disk0/00/00/78/93 datestamp: 2025-11-06 08:17:29 lastmod: 2025-11-06 08:17:29 status_changed: 2025-11-06 08:17:29 type: monograph metadata_visibility: show creators_name: Wahyudiarto, Dwi creators_name: Setyowati, Kunti Nur title: FENOMENA KESURUPAN DALAM TRADISI TARI RAKYAT ispublished: pub subjects: AC divisions: sch_geo full_text_status: public monograph_type: project_report keywords: Possession, Tradition, Folk Dance abstract: Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana Fenomena Kesurupan Dalam Tradisi Tari Rakyat. yang merupakan fenomena menarik dalam perkembangan Tari Rakyat sekarang. Kesurupan merupakan bagian yang penting dari pertunjukan tari rakyat, bahkan menjadi atraksi yang ditunggu penonton. Terdapat berbagai versi tentang “kesurupan” ada yang menyebut trance, ada yang menyebut ndadi. Pada umumnya kesurupan adalah kondisi dimana penari tidak sadar secara penuh. Ketidak sadaran ini bisa dari betul-betul kerasukan atau kemasukan roh, bisa dari pengaruh ritme musik, bahkan ada yang berpura-pura kesurupan. Metode ini dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Etnografi dan Solah Ebrah. Metode Etnografi digunakan untuk mempelajari dan menggambarkan budaya masyarakat dan perubahannya secara sistematis. Metode Etnografi yang dikemukanan oleh Kurath menggunakan langkah-langkah; pertama; pengamatan, mendiskripsikan dan merekam obyak yang diteliti. Kedua adalah "laboratory study" adalah menganalisa obyek yang dilakukan di laboratorium atau stodio. Langkah ketia adalah memberikan penjelasan atas gaya tari dan ragamnya. Dalam tahap ini akan banyak dilakukan wawancara kepada narasumber dan informan. Tahap ke empat adalah mengamaati peristiwa kesurupan dalam tari rakyat, baik dalam bentuk video maupun gambar untuk lebih mencermati secara mendetail konvensi yang ada dalam obyek tari rakyat. Hasil dari penelitiana ini diharapkan dapat sebagai acuan penelitian tari, dan melengkapi kajian ilmiah tari. date: 2024-10-20 date_type: completed publisher: ISI Surakarta place_of_pub: Surakarta pages: 37 institution: Institut Seni Indonesia Surakarta department: Fakultas Seni Pertunjukan official_url: https://repository.isi-ska.ac.id referencetext: A Chaedar Alwasilah. Pokoknya Kualitatif: Dasar dasar Merancang Penelitian Kualitatif. Dunia Pustaka, Jakarta, 2011 (Hal.96) Ahimsa-Putra, Heddy Shri. “Etnosains Untuk Etnokoreologi Nusantara (Antropologi dan Khasanah Tari)” dalam Ed. Pramutomo, R.M., Etnokoreologi Nusantara ‘Batasan Kajian, Sistematika, dan Aplikasi Keilmuannya’. Surakarta: ISI Press, 2007, 91-93. Arni, Nor Halimah. “Fenomena Kesurupan: Studi Analisis Kritis Dalam Kajian Teologi Dan Psikologi Islam” Madina Jurnal Ilmu-Ilmu keislaman. Volume 10, Nomor 2, Desember. 2020. Cut Marzakina, Tri Supadmi dan Nurlaili. “Intrance Dalam Tari Kuda Kepang Pada Sanggar Seni Meukar Budaya Di Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Volume II, Nomor 2:125-136 Mei 2017. Durand, V. Mark dkk. (2006). Intisari Psikologi Abnormal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Endraswara, Suwardi. 2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Fadhlullah, M. (2018). "Efektivitas Ruqyah Syar'iyyah dalam Penanganan Kesurupan di Indonesia." Jurnal Psikoterapi Islam, 6(1), 89-102. Hakim, A. (2011). Hypnosis In Teaching Cara Dahsyat Mendidik dan Mengajar. Jakarta: Visimedia. Harun, H. Rochajat. 2007. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Pelatihan. Bandung: Mandar Maju. https://www.scribd.com/doc/70275594/Kesurupan-Trance-and-Possession. Diunduh, 15 April 2024Hermi Pasmawati “Fenomena Gangguan Kesurupan”; Dalam Perspektif Islam dan Psikologi. Jurnal El-Afkar Vol. 7 Nomor 1, Januari- Juni 2018. Ibn Taymiyyah. (2003). Majmu' Fatawa Shaykh al-Islam Ibn Taymiyyah. Riyadh: Jaya, Indra Ludvi. 2017. “Kesenian Jaranan Sentherewe di Kabupaten Tulungagung Tahun 1958 – 1986”.eJournal Pendidikan Sejarah. Volume 5, No. 3, Oktober 2017 Mahattama Banteng Sukarno “Fenomena Simbolik Kesurupan Dalam Pementasan Tari Kuda Lumping Sebagai Simbol Counter Hegemoni Ideologi Agama” Universitas, Jurnal Universitas Kristen Satya Wacana. Maslim, R. (2002). Gejala Depresi, Diagnosa Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari PPDGJ-III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya. Rini, N. (2019). "Fenomena Kesurupan di Masyarakat: Tinjauan Antropologi dan Psikologi." Rizky Agung, Dahlia Soetopo “Budaya Kesurupan Seni Tradisi Jaranan Di Banyuwangi Dibalik Revitalisasi Budaya” Dalam Jurnal Pendidikan Budaya dan Sejarah: “Dibalik Revitalisasi Budaya”. DOI: 10.31227. Samsudin, M. (2020). "Analisis Psikologis terhadap Kasus Kesurupan pada Remaja." Jurnal Psikologi Islam, 8(1), 45-56. Soemaryatmi. 2012. Dampak Akulturasi Budaya pada Kesenian Rakyat. Jurnal Seni & Budaya Panggung Vol. 22, No. 1, Januari - Maret 2012. Slamet MD. (2014) Barongan Blora; Menari di Atas Politik dan Terpaan Zaman. Citra Sain LPKBN Surakarta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. Sukmono, R. J. (2008). Psikologi Zikir. Jakarta: Raja Grafindo Sumandiyo Hadi, Sosiologi Tari Sebuah Pengenalan Awal, Pustaka, Yogyakarta, Januari 2005. Sri Iswidiaty “Fungsi Mitos Dalam Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Pendukungnya (The Function of Myth in Social Cultural Life of Its Supporting Community), dalam Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni Harmonia Jurnal Pengetahuan Dan Pemikiran Seni, Volume VIII No.2 / Mei-Agustus 2007Wijatanti, Hesti. 2016. “Pawang Dalam Seni Pertunjukan Jaranan di Desa Sraten Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali”. Skripsi.Universitas Negri Semarang. Setiawan, A. (2012). "Peran Musik Tradisional dalam Pertunjukan Jatilan dan Pengaruhnya terhadap Psikologi Penari." Jurnal Seni dan Budaya Indonesia, 7(3), 89- 98. Supriyanto, J. (2019). "Kesurupan dalam Pertunjukan Kesenian: Studi Kasus pada Jatilan di Jawa Timur." Jurnal Kajian Tradisi dan Seni Budaya, 15(1), 55-68. Wibowo, H. (2014). "Dinamika Komunitas dan Solidaritas Sosial dalam Kesenian Jatilan." Jurnal Sosiologi Budaya, 9(1), 34-47. Widyatmoko, H. (2012). "Kesurupan dalam Pertunjukan Kesenian Jatilan: Kajian Fenomenologis." Jurnal Seni dan Budaya, 5(2), 34-45 Narasumber. Misdi, 57 Th, Penari dan Pemilik kelompok Jaranan Temanggung Siti Purwati, 63 Th, Pengamat Budaya, Temanggung Sunyoto, 65 Th. Pelaku Budaya Tari Rakyat Temanggung Slamet Santosa, 57 th Pimpinan Soreng Warga Setuju, Magelang citation: Wahyudiarto, Dwi and Setyowati, Kunti Nur (2024) FENOMENA KESURUPAN DALAM TRADISI TARI RAKYAT. Project Report. ISI Surakarta, Surakarta. document_url: http://repository.isi-ska.ac.id/7893/1/lap_akhir_DWI%20WAHYUDIARTO%20dkk%20-UP.pdf