@techreport{eprintsOLD7882, type = {Project Report}, year = {2024}, address = {Surakarta}, month = {March}, author = {Primastiti Wening Mumpuni and Putri Sekar Hapsari and Ayu Ratna Pertiwi and Siti Badriyah and Cantyan Tyyana Dyanindita and Gumilang Kartika Sari and Vimastika Kusnubawati and Zahra Shafwati and Azahra Aurelia Soselisa and Hilmy Firza Umami and Dinda Alvina Yunanda}, publisher = {ISI Surakarta}, institution = {Institut Seni Indonesia Surakarta}, title = {ANALISIS ERGONOMI DAN ANTROPOMETRI DESAIN MEBEL RUANG BELAJAR KELAS BILINGUAL DI KB-TK ISLAMAL -AZHAR}, url = {http://repository.isi-ska.ac.id/7882/}, keywords = {Ergonomi, Antropometri, Mebel Pendidikan, Desain Inklusif, Taman Kanak-Kanak}, abstract = {Penelitian ini menelaah kesesuaian desain mebel ruang belajar kelas bilingual di KBTK Islam Al Azhar 28 Solo Baru dengan prinsip ergonomi dan antropometri. Berlandaskan pada pendekatan deskriptif dan metode mixed-method, penelitian ini menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif dari observasi lapangan, wawancara dengan guru serta staf sekolah, dan analisis dokumen. Masalah utama yang diidentifikasi adalah potensi ketidaksesuaian dimensi mebel terhadap ukuran fisik anak usia dini, yang berisiko menimbulkan ketidaknyamanan dan gangguan muskuloskeletal. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah mengukur dan menganalisis dimensi mebel, membandingkannya dengan standar ergonomi dan antropometri yang relevan, serta mengevaluasi dampaknya pada kenyamanan dan efektivitas belajar. Data antropometrik anak-anak diambil secara detail, mencakup tinggi badan, panjang kaki, dan ketebalan paha. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar dimensi mebel telah memenuhi standar yang ditetapkan, terdapat beberapa aspek yang perlu penyesuaian untuk meningkatkan kenyamanan. Selain itu, penelitian ini menghasilkan rekomendasi desain mebel yang lebih sesuai bagi anak usia dini, termasuk fitur-fitur yang mendukung inklusivitas. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi para pemangku kepentingan dalam merancang fasilitas pendidikan yang tidak hanya aman dan nyaman tetapi juga kondusif bagi perkembangan fisik dan psikologis anak-anak} }