%0 Journal Article %@ - %A Setiawan, Aris %D 2025 %F eprintsOLD:7879 %I Kompas Media Nusantara %J Kompas Id %K dalang, estetika suara, komunikasi transendental %T Suluk Ki Anom %U http://repository.isi-ska.ac.id/7879/ %X Artikel ini mengulas kekuatan artistik dalang Ki Anom Suroto dalam menghadirkan pengalaman estetika yang melampaui batas bahasa dan logika. Sebagai dalang, Ki Anom tidak sekadar pencerita, melainkan penyihir kata dan nada yang mampu membangun komunikasi langsung dengan alam rasa. Melalui karakter suaranya yang khas, ia menciptakan dimensi dramatik di mana tangis menjadi kepedihan yang menyayat dan amarah menjadi gelegar yang mengguncang kesadaran. Suara Ki Anom berfungsi sebagai medium transendental yang menembus batas rasionalitas, berbicara langsung dengan naluri kemanusiaan pendengarnya. Artikel ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati seni pertunjukan tidak terletak pada pemahaman verbal, melainkan pada kemampuan menyentuh sisi intuitif manusia. Ungkapan-ungkapan ritual seperti swuh rep data pitana atau hong wilaheng menjadi pengalaman musikal yang diterima dengan takzim, bukan karena maknanya dipahami, tetapi karena resonansi emosional yang dihadirkannya. Melalui fenomena ini, Ki Anom membuktikan bahwa suara dalam tradisi wayang kulit adalah bahasa universal yang dapat menghubungkan jiwa seniman dan penonton tanpa perlu diterjemahkan. Seni, dalam konteks ini, tampil sebagai komunikasi paling murni antara rasa, makna, dan kemanusiaan.