@techreport{eprintsOLD7871, title = {KAJIAN ESTETIKA VISUAL W{\^E}DANA R{\^E}NGGAN PRABA MAKUTHANING PRANG PADA NASKAH LANGEN WIBAWA PAKUALAMAN}, year = {2024}, address = {Surakarta}, author = {Sri Marwati and Rahayu Adi Prabowo and Rizky Dara Septia and Afifah Anggara}, institution = {Institut Seni Indonesia Surakarta}, type = {Project Report}, publisher = {ISI Surakarta}, month = {October}, keywords = {w{\^e}dana r{\^e}nggan, pakualaman, ornamen}, url = {http://repository.isi-ska.ac.id/7871/}, abstract = {enelitian berjudul Kajian Estetika Visual W{\^e}dana R{\^e}nggan Praba Makuthaning Prang Pada Naskah Langen Wibawa ini merupakan penelitian kualitatif yang berfokus pada kajian Estetika Visual W{\^e}dana R{\^e}nggan Praba Makuthaning Prang yang merupakan salah satu bagian dari naskah Langen Wibawa. Langen Wibawa merupakan naskah Pakualaman Yogyakarta yang memuat analisis tarian yang dirumuskan dalam teks, halaman naskah dibingkai dengan hiasan yang fungsinya tidak hanya menghias tetapi juga memiliki maksud tersendiri. Objek yang menjadi kajian dalam penelitian ini yaitu naskah Langen Wibawa pada W{\^e}dana R{\^e}nggan Praba Makuthaning Prang. Pendekatan yang digunakan dalam kajian visual ini yaitu pendekatan estetika dan filologi. Teori estetika yang digunakan adalah teroi Monroe Beardsley yang memuat aspek: (1) Kesatuan (unity); (2) Kerumitan (complexity) dan; (3) Kesungguhan (Intensity). Hasil penelitian yaitu Pola dasar w{\^e}dana r{\^e}nggan pada W{\^e}dana R{\^e}nggan Praba Makuthaning Prang terdiri atas bagian yang terletak di bagian tengah, kemudian dilanjutkan bagian bingkai dalam, bagian atas atau gambar pokok, latar atau gambar pendukung, dan bingkai luar. Gambar pokok terdiri dari pistol, meriam, trompet,tambur, pedang, bayonet, dan senapan. Latar atau gambar pendukung yaitu songsong atau payung berjumlah tiga, dua pasang busur panah atau gendewa lengkap dengan anak panah serta sepasang umbul-umbul. Komposisi gambar utama dan gambar pendukung ini memunculkan unity. Penerapan teknik sungging dengan tingkat warna hingga tiga tingkatan memunculkan serta background untuk gambar utama dan gambar pendukung berupa bingkai warna putih dan ungu muda berselang-seling memunculkan complexity. Intensity terdapat pada komposisi gambar w{\^e}dana r{\^e}nggan yang diletakkan secara berpasangan di dua halaman naskah, sisi verso lembar yang satu dan recto pada lembar berikutnya serta adanya warna merah, putih, biru, dan emas serta objek berupa alat perang terkait kondisi Pakualaman yang pada masa tersebut dipengaruhi oleh Belanda.} }