%0 Thesis %9 S1 %A Fouk, Agustina Yuliani %B FSP %D 2025 %F eprintsOLD:7846 %I ISI SURAKARTA %K Nyanyian kawen, upacara kematian, Desa Aitoun %P 20 %T NYANYIAN KAWEN DALAM UPACARA EN HESER DI DESA AITOUN KECAMATAN RAIHAT KABUPATEN BELU NUSA TENGGARA TIMUR %U http://repository.isi-ska.ac.id/7846/ %X Penelitian dengan judul “Nyanyian Kawen dalam upacara En Heser di Desa Aitoun Kecamatan Raihat Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur”, dilakukan untuk menjawab dua permasalahan yaitu; (1) Bagaimana struktur sajian nyanyian kawen dalam upacara En Heser di Desa Aitoun Kecamatan Raihat Kabupaten Belu? (2) Bagaimana fungsi nyanyian kawen dalam upacara En Heser di Desa Aitoun Kecamatan Raihat Kabupaten Belu? Penelitian ini berpijak pada metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode penelitian lapangan yang dipayungi oleh teori Willian P. Malm dan Alan P. Merriam tentang bentuk sajian serta function and uses. Menurut Willian P. Malm untuk menganalisis teks dan tangga nada (weight scale) untuk mengkaji melodi. Hasil pada penelitian ini menggungkapkan bahwa nyanyian kawen pada dasarnya memiliki struktur sajian dan fungsi yang bermanfaat bagi masyarakat. Pertama Sajian nyanyian kawen di Desa Aitoun, memiliki struktur nyanyian dengan pola tanya jawab. Hal ini menjadi simbol ucapan bela sungkawa setelah ditinggal mati salah satu keluarga. Ucapan bela sungkawa melalui nyanyian kawen biasanya dipimpin oleh Tei Gubul. Kedua dalam hal fungsi, nyanyian kawen dalam upacara kematian ditandai dengan suara gong yang menandakan adanya peristiwa kematian sehingga masyarakat berbela sungkawa dan holon pada saat menjaga jenazah di malam hari dalam bentuk nyanyian kawen dengan menggunakan bahasa Marae yang mengandung arti lirik lagu penuh kesedihan juga menguatkan keluarga yang ditinggalkan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nyayian kawen dalam upacara kematian masih tetap eksis karena nyanyian kawen memiliki struktur sajian dan fungsi yang sangat terkait dengan kehidupan masyarakat Desa Aitoun, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu. Kata kunci: Nyanyian kawen, upacara kematian, Desa Aitoun