%I ISI Surakarta %L eprintsOLD7843 %C Surakarta %D 2023 %A Suharji Suharji %A Mukhlas Alkaf %A Soemaryatmi Soemaryatmi %A Warsito Warsito %A Widiastuti Widiastuti %A Dianvintya Ayu Cetamaya %T TINDAKAN REFLEKSI KRITIS DALAM KASUS KREATIVITAS SORENG WARGA SETUJU %K makna hermeneutis, inovasi kreatif, orientasi sosial, orientasi artistik, orientasi filosofis, orientasi instrumental %X enelitian ini direncanakan mengkaji proses kreatif kelompok tari Soreng Warga Setuju (SWS) yang berlokasi di Desa Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Proses kreatif mengkaji dua objek sekaligus: 1) perbandingan garap sebelum dan sesudah penerapan inovasi; 2) tindakan kreatif yang melandasi inovasi. Persoalan kreativitas tersebut penting untuk diteliti dengan alasan: 1) belum pernah dikaji sebelumnya; 2) proses kreatif SWS secara hipotetis pantas dijadikan model bagi pengembangan seni rakyat; 3) untuk mengeksplorasi respons dan tindakan SWS dalam mentransmisikan bagian-bagian (transmissible parts) sehingga memperkuat eksistensi tari Soreng hingga masa kini. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah: 1) inovasi apa yang diterapkan terhadap sajian Tari Soreng sehingga mampu bertahan hingga masa kini; 2) apa corak kreativitas mereka jika dilihat dari respons terhadap situasi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat masa kini. Untuk menjawab masalah akan digunakan sesuai skema penelitian tindakan yang diajukan oleh McIntosh ke dalam 4 kategori yaitu orientasi sosial, orientasi artistik, orientasi filosofis, dan orientasi instrumentalis. Pembahasan kedua masalah bertujuan untuk: 1) mendapatkan informasi tentang inovasi mereka terhadap sajian Tari Soreng; 2) mendapatkan pernyataan dari pelaku dalam tari Soreng dalam Kelompok tari Soreng Warga Setuju terkait terkait visi dan misi mereka pada saat menetapkan pilihan mempertahankan eksistensi Tari Soreng. Adapun tujuan khusus penelitian ini ialah: 1) mendapatkan pengetahuan tentang proses kreatif dalam suasana pedesaan yang mungkin tidak didapatkan dalam suasana akademik; dan 2) mendapatkan tema-tema tentang nilai dan kepercayaan yang tetap diyakini oleh masyarakat pedesaan sehingga menjadi landasan eksistensi mereka secara sosial, budaya, dan ekonomi.