%D 2024 %I Institut Seni Indonesia Surakarta %L eprintsOLD7789 %C Surakarta %A Nanang Bayu Aji %A Suraji Suraji %A Ramdan Ardianto %X Rebab Jawa dalam konteks praksis, permainannya selalu berkaitan dengan teknik dan cengkok. Dua hal tersebut, di kalangan akademisi dipandang mutlak sebagai sesuatu yang penting dalam penyajian sebuah gending. Teknik dan cengkok dinilai memiliki peranan penting dalam konteks penyampaian karakter rebaban dan gending. Oleh karena itu, penamaan teknik dan cengkok rebab merupakan upaya yang telah dilakukan oleh kalangan akademisi agar mempermudah dalam proses pembelajaran. Dalam Serat Paramaswéda, secara akumulatif terdapat 29 nama teknik dan cengkok rebab Jawa. Namun, nama teknik dan cengkok yang terdapat dalam Serat Paramaswéda sebagian besar tidak digunakan dalam proses pembelajaran dan masih sedikit yang mengetahuinya. Dalam proses pembelajaran, terkait nama teknik dan cengkok rebab dinilai sudah mengalami pergeseran jika dilihat dari apa yang tertulis dalam Serat Paramaswéda. Bahkan, fenomena adopsi nama cengkok gendèr barung juga terjadi untuk menamai cengkok rebab. Tujuan penelitian ini yaitu menggali secara interpretatif mengenai nama teknik dan cengkok rebab yang terdapat dalam Serat Paramaswéda. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran sehingga semakin menambah khazanah pengetahuan dalam bidang karawitan. Luaran penelitian ditargetkan pada publikasi artikel ke dalam jurnal ilmiah nasional terindeks Sinta %K Rebab, Teknik dan Cengkok, Serat Paramaswéda, Interpretasi %T HERMENEUTIKA TEKNIK DAN CENGKOK REBAB JAWA DALAM SERAT PARAMASWÉDA