eprintid: 7782 rev_number: 9 eprint_status: archive userid: 15 dir: disk0/00/00/77/82 datestamp: 2025-09-16 07:59:19 lastmod: 2025-09-16 07:59:19 status_changed: 2025-09-16 07:59:19 type: monograph metadata_visibility: show creators_name: Kiswanto, Kiswanto creators_name: Nugroho, Wahyu creators_name: Prihatin, Wahyu title: ADAPTASI PERANGKAT GAMELAN DAN ELEKTRONIK DALAM PENGGARAPAN SAJIAN GENDING JARANAN ispublished: unpub subjects: AM divisions: sch_civ full_text_status: public monograph_type: project_report keywords: Jaran Kepang, Hibriditas, Adopsi dan Adaptasi Instrumen, Negosiasi Musikal, Seni Tradisi-Kerakyatan abstract: Penelitian yang berjudul “Adaptasi Perangkat Gamelan dan Elektronik dalam Penggarapan Sajian Gending Jaranan” ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk-bentuk dan cara-cara adaptasi pada penggunakan perangkat musik gamelan dan elektronik dalam penggarapan sajian gending jaranan pada kasus kelompok Turonggo Seto Mardi Utomo di Boyolali Jawa Tengah. Penelitian dilakukan melalui pendekatan etnografi yang berlatar kegiatan partisipatif dan kolaboratif sebagai dasar pengalaman terlibat untuk pembentukan pengetahuan. Penelitian dilakukan dalam setting (pengaturan) yang natural untuk berinteraksi secara dialogis dan dialektis bersama masyarakat dalam rangka menggali informasi lebih jauh berdasarkan native point of view, dengan didukung teknik pengumpulan data melalui aktivitas pengamatan, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Penelitian ini menghasilkan temuan berupa fakta mengenai hibriditas yang terjadi sebagai akibat dari proses perpaduan dan percampuran antara dua disiplin musik dengan budaya, sifat, dan asal-usul yang berlainan. Pertemuan antara keduanya tercermin pada kategori ataupun jenis dari instrumen musik yang digunakan, yaitu antara gamelan dan digital-elektronik, tradisional dan modern, lokalitas dan budaya global, serta karawitan Jawa dan musik Barat. Hibriditas hampir selalu berawal dari praktik adopsi yang selanjutnya diikuti dengan proses adaptasi, baik pada pada instrumen gamelan sebagai ciri tradisional dan lokalitasnya, maupun pada instrumen digital-elektronik sebagai ciri modernitas dan budaya global. Adaptasi terjadi sebagai bentuk penyikapan untuk menegosiasikan perbedaan sistem dan konvensi yang berlaku di antara keduanya. Kehadiran alat musik modern, terutama keyboard, telah menuntut adanya penyesuaian sistem pelarasan (tuning system) pada gamelan Jawa. Pada sisi yang lain, penggunaan keyboard juga disikapi dengan cara-cara yang berlaku dalam sistem atau konvensi gending jaranan. Sikap dan tindakan tersebut diambil karena beberapa pertimbangan, yaitu dorongan kebutuhan musikal (estetika) untuk membangun keutuhan estetika gending jaranan, serta pertimbangan efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan instrumen musik. Kondisi ini telah menggambarkan mengenai perubahan citra kesenian jaranan dari kesenian rakyat klasik-tradisional yang dianggap kaku dan sederhana, menjadi bentuk kesenian tradisional yang lebih variatif, adaptif, maju, dan modern. Esensi dan nilai tradisonalnya masih tetap terjaga, meski telah berubah untuk mengikuti perkembangan selera (estetika) akibat pengaruh perubahan sosial dan budaya yang terjadi di dalamnya. date: 2024-10 date_type: completed publisher: Institut Seni Indonesia Surakarta place_of_pub: Surakarta pages: 15 institution: Institut Seni Indonesia Surakarta department: Fakultas Seni Pertunjukan official_url: http://repository.isi-ska.ac.id referencetext: Babha, H. K. (1994). The Location of Culture. USA and Canada: Routledge. Banoe, P. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius. Birsel, Z., Marques, L., & Loots, E. (2023). Daring to disentangle: towards a framework for art-science-technology collaborations. Interdisciplinary Science Reviews. doi: 10.1080/03080188.2022.2134539 Camurri, A., & Volpe, G. (2016). The Intersection of Art and Technology. IEEE Multimedia. doi: 10.1109/MMUL.2016.13 Duncan, C., & Wallach, A. (2019). The Museum of modern art as late capitalist ritual: An iconographic analysis. In Grasping the World: The Idea of the Museum. doi: 10.4324/9780429399671-31 Handayaningrum, W., Abdillah, A., Arumynathan, P., & Vong, J. (2021). CONSERVATION MANAGEMENT OF PERFORMING ART IN EAST JAVA: A CASE STUDY OF TRADITIONAL DANCES. Conservation Science in Cultural Heritage. doi: 10.48255/1973-9494.JCSCH.21.2021.13 Harvey, P. (1996). Hybrids of Modernity: Anthropology, the nation state and the universal exhibition. London & New York: Routledge. Hastanto, S. (2012). KONSEP EMBAT DALAM KARAWITAN JAWA. Panggung, 22(3), 319–334. doi: 10.26742/panggung.v22i3.80 Jamnongsarn, S. (2019). TRANSKULTURASI MUSIK ANTARAGAMELAN JAWA, ANGKLUNG, DAN MUSIK TRADISI THAILAND. MELAYU ARTS AND PERFORMANCE JOURNAL, 2(2), 158–169. doi: 10.26887/mapj.v2i2.975 Kasyfiyullah, & Alfian, H. (2023). PERLAWANAN MUSISI GAMBANG KROMONG TERHADAP DOMINASI INDUSTRI MUSIK MAINSTREAM. Emerald: Journal of Economics and Social Sciences, 2(1), 47–62. Kiswanto. (2018). Transformasi Multipel Seni Kuda Kepang Kelompok Turonggo Seto Mardi Utomo Boyolali Jawa Tengah. Universitas Gadjah Mada. Kiswanto. (2023). Model Pengembangan Sajian Gending Jaranan Turonggo Seto Boyolali. Surakarta. Kiswanto, K. (2017). Transformasi Bentuk-Representasi dan Performativitas Gender dalam Seni Tradisi Topeng Ireng. Jurnal Kajian Seni, 3(2), 136–149. Retrieved from https://jurnal.ugm.ac.id/jks/article/view/22706/18103 Kiswanto, K. (2020). Budaya Monopolistic Competition dalam Seni Pertunjukan Rakyat di Boyolali. Surakarta. Kiswanto, K. (2021). Model Rancangan Instrumen Gender Kaca Karya Muhammad Sulthoni (Toni Konde). Surakarta. Kiswanto, K., Fitriasari, R. P. D., & Haryono, T. (2019). Transformasi Multipel dalam Pengembangan Seni Kuda Kepang. Dance and Theatre Review, 2(1), 1–16. doi: 10.24821/dtr.v2i1.3295 Kiswanto, K., Joko, T., & Dwiyanto, A. (2021). Gebrakan dan Penganekaragaman:Budaya Persaingan dalam Pertumbuhan Seni Pertunjukan Rakyat di Boyolali Jawa Tengah. Jurnal Kawistara, 11(2), 198–215. doi: 10.22146/kawistara.v11i2.65772 Kiswanto, K., Nugroho, W., & Prihatin, W. (2024). Model Pengembangan Iringan Tari Jaran Kepang. Panggung, 34(3), 315–330. doi: 10.26742/panggung.v34i3.3216 Kiswanto, K., & Sunarto, B. (2019). Gedrukan, Regeng, dan Pemicu Semangat Gerak: Makna Pemakaian Kelinthing dalam Pertunjukan Topeng Ireng. Jurnal Kajian Seni, 6(1), 1–15. doi: 10.22146/jksks.47755 Kuswarsantyo. (2009). ”Art for Art” dan “Art for Mart”: Orientasi Pelestarian dan Pengembangan Seni Pertunjukan Tradisional. In T. Haryono (Ed.), Seni dalam Dimensi Bentuk, Ruang, dan Waktu. Yogyakarta: Wedatama Widya Sastra. Kvaal, C. (2017). Crossing affordances: Hybrid music as a tool in intercultural music practices. Nordic Research in Music Education, 18, 117–132. Liyun, L. (2023). Remaking the Contemporary Value of Arts and Crafts—Taking Pang Xunqin as an Example. International Journal of Social Science and Humanity. doi: 10.18178/ijssh.2023.v13.1154 Merriam-Webster. (2024). https://www.merriam-webster.com/dictionary/hybrid. Retrieved from https://www.merriam-webster.com/dictionary/hybrid website: https://www.merriam-webster.com/dictionary/hybrid Mesoudi, A. (2011). Cultural Evolution: How Darwinian Theory Can Explain Human Culture and Synthesize the Social Sciences. Chicago and London: University of Chicago Press. Montasir, L. O., Salzabil, A. Z. A., Rafiun, N. A. S., Kasih, M., & Marsaban, A. (2023). The utilization of medicinal plants in Kolaka local community: An ethnobotanical study. IAS Journal of Localities. doi: 10.62033/iasjol.v1i2.19 Nettl, B. (2005). The study of ethnomusicology: Twenty-nine issues and concepts (2nd ed). Urbana and Chicago: University of Illinois PresS. Nurwani, N., Amal, B. K., Adisaputera, A., & Ridwan, M. (2020). The creativity of society making ritual becomes show art: Transformation of ratok bawak meaning on minangkabau society, indonesia. Creativity Studies. doi:10.3846/cs.2020.10326 Patton, R. M., & Buffington, M. L. (2016). Keeping up with our students: The evolution of technology and standards in art education. Arts Education Policy Review. doi: 10.1080/10632913.2014.944961 Permadi, I. B. H. Y. (2021). Adaptasi Pengembangan Pola Kotekan Gamelan Bali dalam Permainan Gitar Klasik. Journal of Music Science, Technology, and Industry, 4(2), 293–305. doi: 10.31091/jomsti.v4i2.1799 Pigeaud, T. (1991). Pertunjukan Rakyat Jawa: Sumbangan bagi Ilmu Antropologi (Terjemahan; M. H. Pringgokusumo, Ed.). Surakarta: Dinas Urusan Istana Mangkunegaran Rekso Pustoko. Primamona, D. L. (2021). SISTEM PELARASAN PADA DUA PERANGKAT GAMELAN JAWA DI DESA PLANGKRONGAN MAGETAN. Paraguna, 8(1), 30–40. doi: 10.26742/jp.v8i1.1893 Rachmawanti, R.-. (2012). Sa’Unine String Orchestra, Orkes Geseknya Indonesia. Panggung, 22(2), 192–200. doi: 10.26742/panggung.v22i2.61 Radhia, H. A. (2016). Dinamika Seni Pertunjukan Jaran Kepang di Kota Malang. Jurnal Kajian Seni, 2(2), 164–177. doi: 10.22146/jksks.12140 Raditya, M. H. B. (2013). Hibriditas Musik Dangdut dalam Masyarakat Urban. Journal of Urban Society’s Art, 13(1), 1–14. Ratnawati, L., Nurhayati, & Sukirno. (2019). the Revitalization of Sampyong Performing Art: an Attempt of Preservation and Exploration on the Values of Local Wisdom. Roceedings of the 28th International Conference on Literature. Risnandar, R. (2018). Pelarasan Gamelan Jawa. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 13(2), 98–113. doi: 10.33153/dewaruci.v13i2.2508 Ruddin, I., Santoso, H., & Indrajit, R. E. (2022). Digitalisasi Musik Industri: Bagaimana Teknologi Informasi Mempengaruhi Industri Musik di Indonesia. Jurnal Pendidikan Sains Dan Komputer, 2(01), 124–136. doi: 10.47709/jpsk.v2i01.1395 Said, E. (1993). Culture and Imperialism. London: Chatto and Windus. Sanders, J. (2006). Adaptation and Appropriation. London & New York:Routledge. Santosa, D. H. (2018). Pendampingan Pengembangan Potensi Bidang Bahasa, Seni Sastra, dan Seni Pertunjukan Jawa di Desa Beji Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul Menuju Desa Berbudaya Jawa. Bakti Budaya. doi: 10.22146/bb.37917 Simatupang, L. (2013). Pagelaran: Sebuah Mozaik Penelitian Seni-Budaya (D. Pramayoza, Ed.). Yogyakarta: Jalasutra. Simonet, G. (2010). The concept of adaptation: interdisciplinary scope and involvement in climate change. S.A.P.I.EN.S [En Ligne], 3(1), 1–9. Retrieved from http://journals.openedition.org/sapiens/997 Siong, & Bang, B. (2022). ADAPTASI MUSIK PUCATN DAYAK BARAI DALAM PERAYAAN LITURGI GEREJA KATOLIK. Aggiornamento, 3(02), 29–42. Skorokhod, A. O., & Vorozheikin, Y. P. (2023). Transformation of Classical Art Forms in the Era of Modern Technologies. In CULTURAL AND ARTISTIC PRACTICES: WORLD AND UKRAINIAN CONTEXT (pp. 485–503). Riga, Latvia: Baltija Publishing. doi: 10.30525/978-9934-26-322-4-22 Soedarsono, R. M. (2010). Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Soemaryatmi, & Suharji. (2015). Sosiologi Seni Pertunjukan Pedesaan (A. Rosmiati, Ed.). Surakarta: ISI Press. Stock, J. P. J. (2006). “Yang’s Eight Pieces”: Composing a Musical Set-Piece in a Chinese Local Opera Tradition. In M. Tenzer (Ed.), Analytical Studies in World Music (pp. 275–302). New York: Oxford University Press. Sunarto, B. (2020). The Musicality of Campursari Music in the Islamic Ritual Context. International Journal of Visual and Performing Arts, 2(1), 15–32. doi: 10.31763/viperarts.v2i1.130 Supanggah, R. (2003). Campur sari: A reflection. Asian Music, 34(2), 1–20. Supardan, D. (2016). THE CIREBONAN THEATRICAL PERFORMING ART IN THE MIDDLE OF GLOBALIZATION EXPOSURE. Historia: Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah. doi: 10.17509/historia.v14i2.2034 Suranto, J., & Santosa, S. (2019). Sistem pelarasan pada campursari. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 14(1), 28–33. doi: 10.33153/dewaruci.v14i1.2534 Tenzer, M. (2006). Analysis, Categorization, and Theory of Musics of the World. In M. Tenzer (Ed.), Analytical Studies in World Music (pp. 3–38). New York: Oxford University Press. Trajtenberg, G. (2018). Art criticism and its power over women artists ‐ An inquiry into the sources of gender discrimination in Jewish Palestine/Israel, 1920‐ 1960. Journal of Historical Sociology. doi: 10.1111/johs.12187 Wali, M. A., Amin, S., & Rehman, M. (2020). Impact of Social Media in Adoption of New Trends of Visual Arts: A Case Study of Established Visual Artists in Twins Cities. Global Mass Communication Review, V(II), 20–33. doi: 10.31703/gmcr.2020(V-II).03 Waters, S. (2000). Beyond the acousmatic: hybrid tendencies in electroacoustic music. In S. Emmerson (Ed.), Music, Electronic Media and Culture (pp. 56– 86). Aldershot, Burlington USA, Singapore, Sydney: Ashgate. Zheng, X., Bassir, D., Yang, Y., & Zhou, Z. (2022). Intelligent art: The fusion growth of artificial intelligence in art and design. International Journal for Simulation and Multidisciplinary Design Optimization. doi: 10.1051/smdo/2022015 Eveland, J. D. (1979). Issues in using the concept of “adoption of innovations.” The Journal of Technology Transfer, 4(1), 1–13. doi: 10.1007/BF02177710 Falomir, Z., Museros, L., Sanz, I., & Gonzalez-Abril, L. (2018). Categorizing paintings in art styles based on qualitative color descriptors, quantitative global features and machine learning (QArt-Learn). Expert Systems with Applications. doi: 10.1016/j.eswa.2017.11.056 Fitriasari, P. D., Hamsyah, M. I., & Danugroho, A. (2023). Apropriasi Seni Musik Gugah Sahur: Studi Kasus Tongklek Tuban dan Tong-Tong Madura. Resital:Jurnal Seni Pertunjukan, 24(1), 46–57. doi: 10.24821/resital.v24i1.8410 Fitriasari, R. P. D., Haryono, T., Simatupang, G. R. L. L., & Abdullah, I. (2012). Ritual Sebagai Media Transmisi Kreativitas Seni di Lereng Gunung Merbabu. Jurnal Kawistara, 2(1), 25–35. Retrieved from https://jurnal.ugm.ac.id/kawistara/article/view/3933/3214 Greenberg, C. (2018). Modernist Painting. In Modern Art and Modernism: A Critical Anthology. doi: 10.4324/9780429498909-2 Gunara, S. (2014). The Sundanese Pop Music of Nano Suratno: Between Tradition and Adaptation. TAWARIKH: International Journal for Historical Studies, 6(1), 35–42. citation: Kiswanto, Kiswanto and Nugroho, Wahyu and Prihatin, Wahyu (2024) ADAPTASI PERANGKAT GAMELAN DAN ELEKTRONIK DALAM PENGGARAPAN SAJIAN GENDING JARANAN. Project Report. Institut Seni Indonesia Surakarta, Surakarta. (Unpublished) document_url: http://repository.isi-ska.ac.id/7782/1/Kiswanto%20-%20Copy%20-%20Copy.pdf