eprintid: 7777 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 15 dir: disk0/00/00/77/77 datestamp: 2025-09-16 07:04:45 lastmod: 2025-09-16 07:04:45 status_changed: 2025-09-16 07:04:45 type: monograph metadata_visibility: show creators_name: Styono, Gayuh creators_name: Pamungkas, Ageng Satria creators_name: Riani, Anastasia Irma title: EKSISTENSI KERTAS GENDHONG PONOROGO: REKONSTRUKSI TEKNIK PEMBUATAN KERTAS TRADISIONAL SEBAGAI WARISAN BUDAYA LOKAL ispublished: unpub subjects: AF divisions: sch_soc full_text_status: public monograph_type: project_report keywords: Kertas Gendhong, Pesantren Tegalsari, Rekontruksi abstract: Pondok Pesantren Gebang Tinatar atau Pondok Pesantren Tegalsari berdiri tahun 1700 M. Sejarah panjang Pondok Tegalsari dalam perkembangannya tidak hanya meninggalkan warisan budaya fisik pesantren seperti Masjid Agung Tegalsari dan Makam para Kyai pemimpin tersebut, tetapi juga mewariskan tradisi pembuatan Kertas Tradisional. Dalam pengalaman kolektif masyarakat setempat, mereka menyebutnya dengan istilah kertas gendhong atau gedhog. Kertas gedhog dibuat dari pohon glugu, yang banyak ditanam di sekitar masjid dan Pesantren Tegalsari. Kertas gendhong sebagai media tulis memiliki peran penting dalam budaya literasi masyarakat Jawa, khususnya sebagai media tulis di lingkungan pesantren Tegalsari. Berkaitannya fungsinya pada masa itu tradisi pembuatan kertas gendhong menyimpan nilai literasi yang tinggi, hal ini menunjukkan bahwa budaya intelektual sudah dibangun sejak lama. Penelitian ini berupaya untuk menggali kembali proses pembuatan kertas tradisional gendhong. Penelitian ini sebagai usaha untuk menjaga keberadaan budaya, meliputi sistem pengetahuan serta teknologi tradisional pembuatan kertas gendhong. Eksistensi kertas gendhong merupakan warisan local genius masyarakat nusantara. Proses pembuatan kertas gendhong memiliki sejarah serta nilai budaya yang kaya. Berdasarkan uraian latar belakang maka pertanyaan penelitian diarahkan pada dua hal sebagai berikut; Bagaimana eksistensi kertas gendhong sebagai warisan budaya lokal yang berorientasi pada tradisi Pesantren Tegalsari?; Bagaimana rekonstruksi proses pembuatan kertas gendhong Ponorogo?. Ketertarikan dan landasan dalam penelitian ini bertujuan mengungkapkan aspek eksistensi kertas tradisional gendhong terhadap nilai-nilai budaya pondok pesantren Tegalsari, sehingga dapat mengungkap sistem budaya yang berkembang saat itu. Selain itu juga untuk merekonstruksi kembali proses pembuatan kertas gendhong, sebagai upaya melestarikan kertas gendhong sebagai warisan budaya lokal. Penelitian ini merupakan penelitian awal terhadap eksistensi keberadaan kertas gendhong. Sehingga usulan penelitian pemula ini merupakan langkah awal rekonstruksi proses pembuatan kertas gendhong untuk pemberdayaan masyarakat Tegalsari date: 2024-10 date_type: completed publisher: Institut Seni Indonesia Surakarta place_of_pub: Surakarta pages: 14 institution: Institut Seni Indonesia Surakarta department: Fakultas Seni Rupa dan Desain official_url: http://repository.isi-ska.ac.id referencetext: 1. Poernomo M. Babad Kyai Ageng Muhammad Besari. Jakarta: Balai Pustaka; 1985. 2. Purwowijoyo. Babad Ponorogo. Ponorogo: Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Pemerintah Kabupaten Ponorogo; 1985. 3. Zoetmulder;, P.J.Darusuprapta (-), Sumarti Suprayitna, Robson S. Kamus Jawa Kuna - Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 1995. 4. Poerwadarminta WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka; 1985. 5. Heyne K. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II. Jakarta: Badan Litbang; 1987. 6. Lestari EP. DLUWANG SEJARAHMU KINI : UPAYA KONSERVASI KERTAS TRADISIONAL INDONESIA [Internet]. Vol. 6, Jurnal Pustaka Budaya. 2019. Available from: https://journal.unilak.ac.id/index.php/pb 7. Ratna NK. METODOLOGI PENELITIAN Kajian Budaya Ilmu sosial Humaniora pada umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2010. 8. Permadi T. Konservasi Tradisi Pembuatan Daluang sebagai Salah Satu Upaya Penyelamatan Teknologi Tradisional Nusantara. 2005;(November):1–19. 9. Adisasmito NYD. Komunikasi Visual Gambar Ilustrasi Tradisi pada Naskah Tua Jawa Masa Kolonialisme. J Kaji Seni. 2017;2(2):95. 10. Hunter D. Papermaking: The History and Technique of an Ancient Craft. New York: Alfred A. Knopf, Inc.; 1957. 11. Haji HDA. Menggali Pemerintahan Negeri Daha: Dari Majapahit menuju Pondok Pesantren, sebelum Walisongo dan Babad Tegalsari. Yogyakarta: Elmatera; 2016. 12. Bruinessen M Van. Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat: Tradisi-Tradisi Islam di Indonesia. Bandung: Mizan; 1995. 13. Permana A, Uin H, Gunung S, Bandung D. DALUANG SEBAGAI ALAS TULIS DALAM PROSES PENYEBARAN ISLAM DI NUSANTARA. 14. Creswell J. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing among Five Tradition. London: Sage Publications; 1998. 15. Moleong LJ. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya; 1990. 16. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta; 2016. 17. Tegalsari PD. Tentang Desa Tegalsari Ponorogo [Internet]. 2022 [cited 2022 Jun 27]. Available from: PemerintahDesaTegalsari.go.id 18. Ponorogo BPS. BPS Ponorogo [Internet]. 2022 [cited 2022 Jun 27]. Available from: ponorogokab.bps.go.id 19. Reinhart C. Antara Lawu dan Wilis: Arkeologi, Sejarah, dan Legenda Madiun Raya Berdasarkan catatan Lucien Adam (Residen Madiun 1934-1938). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia; 2021. xxvi+458. 20. Fokkens F. De priesterschool te Tegalsari. TBG. 1877;318–36. 21. Elout CK. Indisch Dagboek. Santpoort: Uitgave van C.A. Mees; 1926. 22. Purnomo M. Sejarah Kiai Ageng Muhammad Besari. Jakarta: Balai Pustaka; 1985. 23. Guillot C. Le rôle historique des perdikan ou « villages francs » : le cas de Tegalsari. Archipel. 1985;30(1):137–62. 24. Raffles TS. The History Of Java. Yogyakarta: Narasi; 2014. xxxvi+904. 25. Guillot C. Le dluwang ou « papier javanais ». Archipel. 1983;26(1):105–16. 26. Ranggawarsita) SZ. (Komite. Babad Cariyos Lelampahanipun Suwargi R.Ng. Ranggawarsita. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; 1979. 27. Dhofier Z. Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES; 1982. 28. Mastuki HS MI el S. Intelektualisme Pesantren: Potret Tokoh dan Cakrawala Pemikiran di Era Pertumbuhan Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka; 2003. 29. Amiq Ahyad’s P. British Library. 2006. Endangered Archives Programme: “Islamic manuscripts held at the Pondok Pesantren Tegalsari, Jetis, Ponorogo, Indonesia.” Available from: https://eap.bl.uk/collection/EAP061-3 30. Rohmatulloh DM. Local Muslim Heritage: Pelestarian Warisan Budaya Pesantren di Tegalsari Ponorogo. Proc Annu Conf Muslim Sch [Internet]. 2018;(April):232–9. Available from: http://proceedings.kopertais4.or.id/index.php/ancoms/article/view/125 31. N. Adriani ACK. Geklopte boomschors als kleedingstof op Midden-Celebes en hare geographische verspreiding in Indonesia. In: Internationales Archiv fur Ethnographie. LONDON.: TRÜBNER & Co.; 1901. p. 139–91. 32. Heyne K. De Nuttige Planten van Nederlandsch-Indie tevens synthetische Catalogus der verzamelingen van het Museum voor Technische en handelsbotanie te Buetenzorg. Batavia: Ruygrok & Co; 1913. 33. R.M. Sayid. Sejarah wayang beber. Solo: Reksa Pustaka Pura Mangkunagaran; 1980. 34. Teijgeler R. DLUWANG CULTURAL-HISTORICAL ASPECTS AND MATERIAL CHARACTERISTICS. Utrecht; 1995. 35. Chijs JA van der. Nederlandsch-Indisch Plakaatboek. 17 vols. Landsdrukkerij. Batavia/Den Haag: Landsdrukkerij; 1896. 36. Chijs JA van der. Overzigt van de nijverheid in Nederlandsch-Indië in het jaar 1858, volgens de administratieve verslagen der verschillende gewesten. In: Tijdschrift der Maatschappij voor Nijverheid en Handel. Batavia: Landsdrukkerij; 1861. 37. Bahrfeldt K. Onderzoek naar de geschiktheid van Nederlandsch Oost-Indische bastsoorten voor het vervaardigen van Japansch papier. Buitenzorg; 1937. 38. Burg P van den. Daloewang Papier’. In: Tijdschrift der Maatschappij voor Nijverheid en Handel,. Batavia; 1905. 39. Brakel JH van. Budaya Indonesia : kunst en cultuur in Indonesië = Budaya Indonesia : arts and crafts in Indonesia. Amsterdam: Tropenmuseum; 1987. 40. R. T. A. SOETIKNA. DLOEWANG PANARAGA. (Het een en ander over de vervaardiging en verbreiding van kertas gendong te TEGALSARI. Djawa Tijdschr Van Het Java-instituut. 1939;19:191–4. citation: Styono, Gayuh and Pamungkas, Ageng Satria and Riani, Anastasia Irma (2024) EKSISTENSI KERTAS GENDHONG PONOROGO: REKONSTRUKSI TEKNIK PEMBUATAN KERTAS TRADISIONAL SEBAGAI WARISAN BUDAYA LOKAL. Project Report. Institut Seni Indonesia Surakarta, Surakarta. (Unpublished) document_url: http://repository.isi-ska.ac.id/7777/1/Gayuh%20Styono%20-%20Copy%20-%20Copy.pdf