%L eprintsOLD7732 %D 2022 %I ISI Surakarta %X Konservasi terhadap bangunan cagar budaya dapat dilakukan melalui beberapa cara salah satu diantaranya dengan tindakan revitalisasi atau alih fungsi meyesuaikan kegunaannya di masa sekarang. Di Surakarta banyak ditemukan upaya pelestarian melalui alih fungsi, tentunya cara tersebut dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip konservasi. Existing latar visual yang menjadi ciri khas dari suatu bangunan cagar budaya menjadi faktor penting untuk dipertahankan dalam proses alih fungsi sebagai bentuk upaya pelestarian. Penelitian kualitatif deskriptif analitis ini akan menggali dampak yang ditimbulkan terhadap tindakan adaptive use baik yang bersifat positif maupun negatif dalam konteks konservasi. Pendekatan “sosiologi desain” dan “prinsip konservasi” akan digunakan untuk menjawab permasalah dalam penelitian melalui analisis interkatif. Pemilihan obyek dalam penlitian dilakukan dengan teknik proposive sampling, sehingga ditentukan dua obyek kajian meliputi: 1) Radya Pustaka, tempat tinggal menjadi museum; 2) Dalem Joyokusuman, rumah tinggal Pangeran menjadi Pusat Budaya. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis terhadap ilmu pengetahuan khususnya di bidang ilmu desain interior, dan manfaat praktis dalam lingkup pelaksanaan konservasi bangunan cagar budaya. %C Surakarta %T DAMPAK REVITALISASI TERHADAP LATAR VISUAL INTERIOR BANGUNAN CAGAR BUDAYA DI SURAKARTA %A Agung Purnomo %K revitalisasi, latar visual, bangunan cagar budaya