@unpublished{eprintsOLD7697, type = {Project Report}, publisher = {Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta}, institution = {Institut Seni Indonesia Surakarta}, year = {2024}, title = {PERPADUAN MONOLOG DAN PANTOMIME SEBAGAI MEDIA EKSPLORASI PROSES KEPELATIHAN DALAM PENCIPTAAN KARYA MONOMIME DI HIMPUNAN TEATER SRAGEN}, month = {April}, author = {Achmad Dipoyono and YB Rahno Triyogo}, url = {http://repository.isi-ska.ac.id/7697/}, keywords = {hipotesa, seni peran, pantomime, monolog,monomine.}, abstract = {Himpunan Teater Sragen (HIPOTESA) adalah komunitas teater yang baru terbentuk di Kabupaten Sragen, terdiri dari siswa SMA yang memiliki minat dalam seni peran. Sebagai organisasi baru, HIPOTESA menghadapi tantangan berupa kurangnya pemahaman dan keterampilan dalam seni peran, yang menyebabkan lemahnya sistem kerja dan kualitas anggota. Pendampingan seni peran melalui pelatihan intensif sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas aktor teater HIPOTESA. Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta, melalui program pengabdian masyarakat, hadir sebagai pendamping untuk memberikan pelatihan seni monolog dan pantomime kepada anggota HIPOTESA. Pelatihan ini menggunakan metode Theatre Game serta pendekatan ?tubuh mengalami? dan ?tubuh mengenal? untuk meningkatkan keterampilan seni peran para peserta. Tujuan utama program ini adalah menciptakan ruang kreasi bagi anggota HIPOTESA dalam mengembangkan karya kolaboratif yang dikenal sebagai monomime, yang memadukan elemen monolog dan pantomime. Tahapan pelaksanaan program meliputi persiapan melalui identifikasi kebutuhan, pelaksanaan pelatihan, eksplorasi, pementasan, dan evaluasi hasil. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat manajemen artistik dan produksi teater HIPOTESA, serta membentuk dasar yang kuat untuk pengembangan teater di Sragen. Hasil akhir dari program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan seni peran, tetapi juga memperkuat kerjasama dan kebersamaan di antara anggota HIPOTESA. Evaluasi berkelanjutan diperlukan untuk menjaga keberlanjutan program dan meningkatkan profesionalisme aktor teater Sragen.} }