eprintid: 7676 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 31 dir: disk0/00/00/76/76 datestamp: 2025-08-19 03:48:15 lastmod: 2025-08-19 03:48:15 status_changed: 2025-08-19 03:48:15 type: monograph metadata_visibility: show creators_name: Dipoyono, Achmad title: PENCIPTAAN KETHOPRAK REOG SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DEKULTURASI BUDAYA DI SURAKARTA DI PAGUYUBAN SENI REOG SINGO BHIROWO, NGADISONO, JOGLO, SURAKARTA. ispublished: unpub subjects: AF divisions: sch_soc full_text_status: public monograph_type: project_report keywords: Pengabdian masyarakat, akulturasi seni, Reog, Kethoprak, budaya, Surakarta. abstract: Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menjaga kelestarian budaya dan mencegah dekulturasi budaya di Surakarta, khususnya dalam konteks seni tradisional Reog. Penelitian ini dilakukan melalui penciptaan karya seni Kethoprak Reog di Paguyuban Seni Reog Singo Bhirowo di Ngadisono, Joglo, Surakarta. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini melibatkan kolaborasi antara komunitas seniman Reog dengan masyarakat setempat, dengan fokus pada proses akulturasi seni. Penggalian pengetahuan tradisional melibatkan wawancara, observasi, dan studi literatur tentang Reog dan budaya Jawa. Karya seni Kethoprak Reog kemudian diproduksi dengan melibatkan Paguyuban Seni Reog Singo Bhirowo sebagai aktor, penari, musisi, dan kru produksi. Penciptaan karya seni Kethoprak Reog ini bertujuan untuk mengintegrasikan elemen- elemen seni Reog dengan elemen-elemen seni Kethoprak, sebagai bentuk akulturasi seni. Pertunjukan Kethoprak Reog diharapkan mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga budaya lokal dan mencegah dekulturasi budaya. Selama proses pengabdian, dilakukan pula kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memahami, menghargai, dan melestarikan budaya tradisional. Workshop, seminar, dan pertunjukan seni juga diadakan untuk melibatkan masyarakat luas dalam mengapresiasi seni Kethoprak Reog dan memahami pesan yang disampaikan. Hasil yang diharapkan dari pengabdian ini adalah peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga budaya tradisional, dan bertambahnya minat dan apresiasi yang lebih besar terhadap seni tradisional, serta upaya nyata dalam mencegah dekulturasi budaya date: 2023-06-05 date_type: completed publisher: Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta pages: 61 institution: Institut Seni Indonesia Surakarta department: Fakultas Seni Rupa dan Desain official_url: https://repository.isi-ska.ac.id referencetext: 21 DAFTAR PUSTAKA Purwaraharjo, Lephen & Nusantara, Bondan (Eds). (1997). Kethoprak Orde Baru : Dinamika Teater Rakyat Jawa di era Industrialisasi Budaya, Yogyakarta : Yayasan Bentang Budaya. Iswantara, Nur. (2007). Menciptakan Teater Tradisi Teater Indonesia, Tangerang : CS. Book. Susanto, Budi. S.J. (2000). Imajinasi Penguasa dan Identitas Postkolonial : Siasat Politik (Kethoprak) Massa Rakyat, Yogyakarta : Kanisius. Bidang Kesenian Kanwil Depdikbud Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tuntunan Seni Kethoprak, Yogyakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan DIY. Branscombe, N.R. & Baron, R.A. (2017). Social psychology (14th ed., global ed.).Pearson. Padmodarmaya, Pramana. (1990). Pendidikan Seni Teater Buku Guru Sekolah dasar. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Purnani, S. T. (2014). Mitos Asal- Usul Tarian Reog Ponorogo. Jember. Yurisma, D. Y. & Bahruddin, M. (2020). Pemaknaan Simbol Reog Ponorogo dalam Tradisi Jawa :. Jurnal Magister Ilmu komunikasi, 101-104. citation: Dipoyono, Achmad (2023) PENCIPTAAN KETHOPRAK REOG SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DEKULTURASI BUDAYA DI SURAKARTA DI PAGUYUBAN SENI REOG SINGO BHIROWO, NGADISONO, JOGLO, SURAKARTA. Project Report. Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta. (Unpublished) document_url: http://repository.isi-ska.ac.id/7676/1/Achmad%20Dipoyono%20-%20UP.pdf