eprintid: 7520 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 25 dir: disk0/00/00/75/20 datestamp: 2025-07-29 08:16:49 lastmod: 2025-07-29 08:16:49 status_changed: 2025-07-29 08:16:49 type: monograph metadata_visibility: show creators_name: Askanta, F. Purwa title: HIBRIDISASI KARAKTER MUSIKAL MELAYU DAN KERONCONG DALAM KOMPOSISI MUSIK “CINTA SEMBILU” ispublished: unpub subjects: AI divisions: sch_che full_text_status: public monograph_type: project_report keywords: hibrid, kompsisi, musik, melayu, keroncong abstract: Hibridisasi Karakter Musikal Melayu dan Keroncong Dalam Karya Komposisi Musik “ Cinta Sembilu “ adalah judul komposisi yang berpijak pada teori ilmuwan pasca-kolonial (post-colonialism) yang bernama Homi K. Bhabha. Dalam komposisi ini hibridisasi atau silang idiom antar karakteristik musikal menjadi fokus dalam penyusunan karya musik, hal itu penting untuk mendapatkan hibriditas yang dikehendaki. Musik melayu dan keroncong menjadi materi untuk diolah dengan teknik kompositoris agar dapat menjadi kesatuan bentuk yang lebur hingga memunculkan musik baru yang kelak akan menjadi satu genre music baru namun masih terdapat nusansa atau pesona karakter musik sumbernya. Teori hibrid sudah terbukti melahirkan karya-karya silang budaya dan atau silang idiom karakteristik musik kedaerahan di Indonesia menjadi musik dengan genre baru. Dalam penyusunan karya musik ini menggunakan metode penelitian artistik yang meliputi beberapa jalan yaitu, orientasi, observasi dan eksplorasi sebagai cara menentukan tujuan penelitian yang dikehendaki. Komposisi musikini diharapakan dapat digunakan sebagai salah satu wacana bagi mahasiswa komposisi dan komonitas pengkarya seni musik terhadap teori hibrid yang digunakan sebagai alternati proses kekaryaan penyususnan karya musik, selain itu penyusun berharap komposisi ini mampu menambah pengalaman estetik bagi mahasiswadan civitas akademika ISI Surakarta khususnya, serta masyarakat aprèsiator karya musik berorientasi baru. Kata kunci:hibrid, kompsisi, musik, melayu, keroncong date: 2022-11-05 date_type: completed publisher: ISI Surakarta place_of_pub: Surakarta institution: INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA department: Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta official_url: http://repository.isi-ska.ac.id/ referencetext: Daftar Pustaka Bambang Sunarto. 2013. Metodologi Penciptaan Seni. Surakarta : Institut Seni Indonesia Surakarta. Budiarto Teguh. 2001. Musik Modern Dan Ideologi Pasar. Yogyakarta: Tarawang Press. Dharmo Budi Suseno (2005) Buku yang berjudul Dangdut Musik Rakyat. Yogyakarta: Tarawang Press. Dieter Mack. 2004. Musik Kontemporer dan Persoalan Interkultural. Yogjakarta: Pusat Musik Liturgi Yogjakarta. Hari Sasongko.H. (2019). Musik Etnik dan pengembangan Musik Gereja. Jurnal Tonika. Harmunah (1987). Musik Keroncong-Sejarah, Gaya dan Perkembangan. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi. Murniati .(2015). Dekonstruksi Estetika dan Makna Musik Gamat di Sawahlunto, Sumatera Barat. Jurnal Resital , Vol. 16 No. 1. Munandar, Utami. 2002. Kreativitas dan Keberbakatan; Stratego Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Primadi. 1978. Proses Kreasi. Apresiasi Belajar. Bandung: ITB. Rahayu Supanggah. (1998) Musik Rakyat, Tradisional, Etnik, Daerah, Diantara Batas Maya. Artikel Surakarta: STSI. Suharto AH.(1995|), Serba serbi Keroncong.Jakarta. Victor Ganap. (2011). Krontjong Toegoe. Yogyakarta : BP ISI Yogyakarta. citation: Askanta, F. Purwa (2022) HIBRIDISASI KARAKTER MUSIKAL MELAYU DAN KERONCONG DALAM KOMPOSISI MUSIK “CINTA SEMBILU”. Project Report. ISI Surakarta, Surakarta. (Unpublished) document_url: http://repository.isi-ska.ac.id/7520/1/22.%20Laporan%20Akhir%20-%20Artistik%20-%20Franciscus%20Purwa%20Askanta.pdf