eprintid: 7478 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 27 dir: disk0/00/00/74/78 datestamp: 2025-07-28 06:46:17 lastmod: 2025-07-28 06:46:17 status_changed: 2025-07-28 06:46:17 type: monograph metadata_visibility: show creators_name: Ahmadi, Agus title: PELATIHAN PENGEMBANGAN MOTIF HIAS SUKUH DAN WAYANG UNTUK PENINGKATAN PRODUK SOUVENIR BATIK “GIRI ARUM” DI DESA GIRILAYU, MATESIH, KARANGANYAR ispublished: unpub subjects: AH divisions: sch_edu full_text_status: public monograph_type: project_report keywords: Batik, Souvenir, Motif Sukuh dan Wayang abstract: Pengabdian Kepada Masyarakat, dengan judul: “Pelatihan Pengembangan Motif Hias Sukuh Dan Wayang Untuk Peningkatan Produk Souvenir Batik “Giri Arum” Di Desa Girilayu, Matesih, Karanganyar” dilaksanakan sekitar 6 bulan efektif, pada tahun 2022. Desa Girilayu, Matesih disamping tempat yang terkenal dengan wisata religi juga sebagai Desa Wisata Batik yang diresmikan oleh Bupati Karanganyar, 19 Nop 2020. Sehingga diperlukan adanya pengembangan produk souvenir sebagai pendukung wisata untuk mencukupi kebutuhan wisatawan sebagai kenang-kenangan, khususnya yang berwisata ke Pemakaman Astana Mangadeg, Astana Girilayu dan Astana Giribangun. Dalam pengembangan kualitasnya akan dilatih berkarya jenis batik souvenir (untuk batik hias atau batik lukis) yang motif pokoknya merupakan kreasi baru motif Sukuh, tokoh Wayang Purwa dan motif Cerita Mitos Jawa. Agar unik akan dipadukan dengan pendukung motif seleksi dari batik klasik Solo atau motif khas Batik Girilayu. Untuk peningkatan jenis produk diberikan pelatihan teknik finishing sovenir kayu (centhong dan telenan dari kayu pinus) dengan teknik batik. Metode yang akan digunakan dalam pelatihan batik Girilayu yaitu Ceramah, Pelatihan, Pendampingan dan Praktek Mandiri. Tim PKM bekerja sama dengan mitra akan memilih peserta pelatihan dari anggota Paguyuban Batik “Giri Arum” yang telah trampil membatik. Pada akhir acara pelatihan telah diadakan FGD (Focus Grup Diskusi) dengan peserta Perangkat Desa, Sesepuh Girilayu dan Perajin Batik yang mewakili 12 kelompok dari Paguyuban Batik “Giri Arum”. Hasil karya dalam pelatihan pengembangan batik ini telah menghasilkan 16 pola/desain batik baru, 12 karya batik hias untuk souvenir, serta 10 karya yang diterapkan pada Centhong dan Telenan dari kayu pinus. Pada umumnya motif-motif yang dibuat pembatik berupa jenis motif tumbuhan, bunga, dan aneka daun, Sedangkan untuk membatik kayu, bagi perajin batik di Girilayu merupakan pengalaman awal, karena biasanya menggunakan kain mori. date: 2022-11-16 date_type: completed publisher: Fakultas Seni Rupa dan Desain place_of_pub: Fakultas Seni Rupa dan Desain pages: 1 institution: Institut Seni Indonesia Surakarta department: Fakultas Seni Rupa dan Desain official_url: http://repository.isi-ska.ac.id/ referencetext: Agus Ahmadi, 2008. Desain dalam Kriya Seni dan Industri Kerajinan, Ornamen, Jurnal Kriya Seni ISI Surakarta, ISSN 1693-7724. Vol. 5 No. 2 Juli 2008. Agus Ahmadi, 2016, Teori & Aneka Kreasi Ornamen Nusantara, Buku Bahan Ajar, Fakultas Seni Rupa dan Desain, ISI Surakarta. Agus Ahmadi, 2021, Inovasi Souvenir Dengan Desain Berdasar Relief Candi Sukuh, Teknik Sungging, Batik dan Diproduksi Digital Printing Modern. Laporan Penelitian, FSRD, ISI Surakarta. Balai Besar Penelitihan dan Pengembangan Industri Kerajinan Batik, 1997. Katalog Batik Indonesia, Yogyakarta Departemen perindustrian Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, 1985. Contoh Warna – Warna Naphtol, Balai Besar penelitihan dan Pengembangan Industri Kerajinan Batik Dharsono, 2007. Budaya Nusantara: Kajian Konsep Mandala dan Konsep Tri- loka/Buana terhadap Pohon Hayat pada Batik Klasik. Bandung: Rekayasa Sains. Dharsono (Sony Kartika) dan Sunarmi. 2007. Estetika Seni rupa Nusantara. Surakarta: ISI Press Surakarta. Djoemena, Nian S. 1990. Batik dan Mitra: Batik and Its Kind. Jakarta: Djambatan. Haryono Haryoguritno, 1993. Wayang Purwa Gaya Surakarta Ditinjau dari Aspek Rupa, dalam Katalog Pameran Seni Rupa Wayang, Pekan Wayang Indonesia VI. Hardjowirogo, 1989. Sejarah Wayang Purwa, Jakarta: Balai Pustaka. Husen Hendrayana, 2018. Metodologi Penelitian Penciptaan Karya Seni Kriya & Desain Produk Non Manufaktur, Bandung, Sunan Ambu Press. J.E Jasper dan Mas Pirngadi, 1916. De Batik Kunts, De Boek & Kunstrukkerij V/N Mouton & CO, Kardju, 2002. Perubahan Bentuk Tokoh Epik Ramayana (Relief Candi Menjadi Wayang Kulit), Surakarta, STSI Press. Katalog Pameran, 1980. Koleksi Terpilih Museum Tekstil Jakarta, dan Musem Batik Yogyakarta, Koleksi Batik terpilih, Jakarta. Ni Wayan Ariyoshi Sastra Ningsiha,Ida Ayu Suryasiha, 2018, Dampak Sosial Ekonomi Pariwisata Terhadap Pedagang Souvenir Di Daya Tarik Wisata Pura Gunung Kawi Tampaksiring Gianyar, Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e- ISSN: 2548-8937 Vol. 6 No 1, 2018. Rasjoyo. 2008. Mengenal Batik Tradisional. Jakarta: Azka Press. Sapta Nirwandar. 2014. Building WOW, Indonesia Tourism and Creative Industry, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. Santosa Doellah, 2002. Batik, Danar Hadi, Surakarta Sewan Susanto, S.K.,. 1980. Seni Kerajinan Batik Indonesia. Yogyakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan, Departemen Perindustrian RI. Spillane, James J: 1987. Pariwisata Indonesia: Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta : Kanisius. Suwarno Asmadi dan Haryono Sumadi, 2004. Candi Sukuh Antara Situs Pemujaan dan Pendidikan Seks, Surakarta: CV. Massa Baru. citation: Ahmadi, Agus (2022) PELATIHAN PENGEMBANGAN MOTIF HIAS SUKUH DAN WAYANG UNTUK PENINGKATAN PRODUK SOUVENIR BATIK “GIRI ARUM” DI DESA GIRILAYU, MATESIH, KARANGANYAR. Project Report. Fakultas Seni Rupa dan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain. (Unpublished) document_url: http://repository.isi-ska.ac.id/7478/1/12.%20Kelompok%20-%20Agus%20Achmadi.pdf