eprintid: 7452 rev_number: 9 eprint_status: archive userid: 15 dir: disk0/00/00/74/52 datestamp: 2025-07-28 04:02:32 lastmod: 2025-07-28 04:06:04 status_changed: 2025-07-28 04:02:32 type: conference_item metadata_visibility: show creators_name: Supriyanto, Eko title: MELAWAN GARIS KUNING, MELANTAS MEMORY OF THE WORLD ispublished: pub subjects: AL divisions: Pidato_GuruBesar full_text_status: public pres_type: speech keywords: diplomasi budaya, tubuh dan trauma, inkuiri koreografis abstract: Orasi ilmiah ini mengelaborasi perjalanan artistik Dr. Eko Supriyanto dalam mengembangkan praktik penciptaan tari sebagai bentuk refleksi sosial dan diplomasi budaya. Berangkat dari pengalaman personal di wilayah perbatasan Indonesia–Timor Leste, khususnya Kabupaten Belu, pidato ini menjadikan trauma pascakonflik sebagai latar penciptaan karya tari "IbuIbu Belu: Bodies of Border". Karya tersebut tidak hanya menyoroti beban psikologis perempuan akibat konflik politik, tetapi juga mengangkat nilai-nilai tradisi Likurai sebagai narasi rekonsiliasi dan agensi budaya. Pengalaman bersama masyarakat pedesaan, khususnya di Bandungrejo (Magelang), menjadi laboratorium budaya yang mempertemukan ekologi pertanian dengan praktik tari Soreng. Melalui pendekatan new dramaturgy dan inkuiri koreografis, orasi ini menegaskan pentingnya memahami seni sebagai proses investigatif, bukan sekadar produk estetika. Dengan merujuk pada narasi Panji yang telah diakui UNESCO sebagai Memory of the World, orasi ini merefleksikan bagaimana tradisi lokal dapat menjadi alat diplomasi budaya, pengobatan kolektif, dan pembangunan kepemimpinan berbasis etika. Praktik seni tari dipahami sebagai bentuk perlawanan simbolik sekaligus upaya regeneratif dalam menjaga keberlanjutan budaya dan lingkungan. date: 2025-07-15 date_type: published pagerange: 1-9 event_title: UPACARA DIES NATALIS KE-61 INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA event_location: Pendapa Ageng GPH. Djojokusumo Institut Seni Indonesia Surakarta event_dates: 15 Juli 2025 event_type: other refereed: TRUE official_url: https://repository.isi-ska.ac.id/ referencetext: Hedman, E.-L. E. (2008). Refuge, governmentality and citizenship: Capturing ‘illegal migrants’ in Malaysia and Indonesia. In Tsuda, T. (Ed.), Migration and Identity. Stanford University Press. Mies, Maria & Shiva, Vandana (1993). Ecofeminism. London: Zed Books. Molnar, A. (2010). Timor Leste: Politics, History, and Culture. Routledge. Ratri, T. S. (2021). Dinamika Sosial dan Ekonomi Masyarakat Perbatasan Indonesia-Timor Leste di PLBN Motaain. Jurnal Sosiologi Nusantara, 7(1), 25–38. Shiva, Vandana (1988). Staying Alive: Women, ecology, dan Development. London: Zed Books. Trencsényi, Katalin & Cochrane Bernadette (Ed.). (2014). New Dramaturgy: International Perspectiver on Theory and Practice. London: Bloomsbury Methuen Drama. UNHCR. (2000). UNHCR Global Report 2000 – Indonesia. Retrieved from https://www.unhcr.org/ UN Women. (2017) “Statement by Phumzile Mlambo-Ngcuka on International Women’s Day.” UN Women, 8 March 2017 https://www.unwomen.org citation: Supriyanto, Eko (2025) MELAWAN GARIS KUNING, MELANTAS MEMORY OF THE WORLD. In: UPACARA DIES NATALIS KE-61 INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA, 15 Juli 2025, Pendapa Ageng GPH. Djojokusumo Institut Seni Indonesia Surakarta. document_url: http://repository.isi-ska.ac.id/7452/1/Orasi%20Ilmiah%20Eko%20Supriyanto.pdf