eprintid: 7449 rev_number: 9 eprint_status: archive userid: 26 dir: disk0/00/00/74/49 datestamp: 2025-07-28 03:58:02 lastmod: 2025-07-28 03:58:02 status_changed: 2025-07-28 03:58:02 type: monograph metadata_visibility: show creators_name: Sugihartono,, Ranang Agung title: POTENSI KARAKTER TERIANTROFIS DALAM CERITA RAKYAT NUSANTARA UNTUK ANIMASI LAPORAN AKHIR PENELITIAN PERCEPATAN GURU BESAR ispublished: unpub subjects: AK divisions: sch_man full_text_status: public monograph_type: other keywords: Kata kunci: Teriantrofis, cerita rakyat, Nusantara, dan animasi. abstract: Indonesia kaya dengan cerita rakyat nusantara, tiap etnis/suku memilikinya, namun belum banyak dimanfaatkan untuk seni media baru animasi, terutama aspek karakter yang terkandung di dalamnya. Padahal, negara lain sudah melakukan pengembangan cerita rakyat untuk film animasi. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan yaitu diperolehnya temuan tentang karakter-karakter teriantrofis dalam cerita rakyat nusantara yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut ke dalam animasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling dalam pengumpulan datanya yang didukung oleh metode studi pustaka. Analisis data menggunakan Interactive Model yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1984), dengan tahapan yaitu: data collection, data reduction, data displays, dan conclusion drawing/verifying. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa cerita rakyat Nusantara yang di dalamnya memiliki tokoh teriantrofis dapat ditemukan sejumlah tujuh cerita rakyat yaitu (1) Asal Mula Reog Ponorogo; (2) Nyai Roro Kidul; (3) Cindaku; (4) Burung Arue dan Burung Talokot; (5) Legenda Gunung Kelud; (6) Siluman Ular; dan (7) Aul. Dari ketujuh cerita rakyat di atas, dijumpai sepuluh tokoh teriantrofis, yaitu (1) Raja Singabarong atau Singalodra, (2) Buroq, (3) Nyai Roro Kidul, (4) Cindaku, (5) Arue, (6) Talokot, (7) Lembu Suro, (8) Mahesa Suro, (9) Petta Tenricaca E Gau’na, dan (10) Aul. Dari sepuluh tokoh teriantrofis di atas tampak bahwa mayoritas memiliki kekuatan lebih (super). Kekuatan super tersebut digambarkan dengan bagian tertentu pada tubuhnya. Perwujudan tokoh teriantrofis tersebut berpotensi untuk diadaptasi ke dalam animasi karena sama-sama mengandung unsur penceritaan dan penokohan superhero. Kata kunci: Teriantrofis, cerita rakyat, Nusantara, dan animasi. date: 2022-12-09 date_type: completed publisher: ISI Surakarta place_of_pub: FSDR ISI Surakarta pages: 49 institution: ISI Surakarta department: FSRD official_url: http://repository.isi-ska.ac.id/ referencetext: DAFTAR PUSTAKA Akorede, Amina Lami. 2018. Exploring Animation Film in a Popular African Folklore, Through Views Expressed by a Selection of High School Pupils in Nigeria and Czech Republic. Dissertation in Multimedia and Design, Tomas Bata University. Dananjaya, James. 1986. Folklor Indonesia. Cetakan 2. Jakarta: PT Grafitipres. Denison, R and Van de Peer, S. 2021. “1001 Nights and Anime: The Adaptation of Transnational Folklore in Tezuka Osamu’s Senya ichiya monogatari/A Thousand and One Nights (1969)”. Open Screens, 4(1): 4, pp. 1–8. Dharsono. 2016. Kreasi Artistik, Perjumpaan Tradisi Modern dalam Paradigma Kekaryaan Seni. Karanganyar: LPKBM Citra Sain. Long, Lingling. 2019. “The expression of Folk Art in Film and Television Animation”. 1st International Symposium on Innovation and Education, Law and Social Sciences (IELSS 2019), Advances in Social Science, Education and Humanities Research, Volume 342, pp.129-133. Mastoraki, Marievi. 2016. Folk Culture and Animation: Inluences and Safeguarding of Oral Traditions. European University Cyprus. Miles, M. B. & Huberman, A. M. 1984. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. California; SAGE Publications Inc. Mota, Moises Tchijica. 2009. The Role of Folktales in Building Personality: The Case of The Lunda-Cokwe People of Angola. Thesis Master of Arts, University of South Africa. Pusat Data dan Teknologi Informasi. 2021. Statistik Kebudayaan 2021. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Slaven, Amber N. 2012. The Japanimated Folktale: Analysis Concerning the Use and Adaptation of Folktale Characteristics in Anime. Thesis Master of Arts, The Faculty of the Department of Folklore and Anthropology, Western Kentucky University. Sugihartono, Ranang Agung. 2021. Karakter Animasi Teriantrofis: Transformasi Esensi Teriantrofis Relief dan Patung Garuda. Disertasi tidak diterbitkan, Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. 46 Xu, Huilian. 2019. “A Study on the Dissemination of Chinese Folk Culture in Animation”. International Conference on Advanced Education, Management and Humanities (AEMH 2019), Advances in Social Science, Education and Humanities Research, Volume 352, pp.152-156. Rahmadi. 2022. Inyiak, Budaya Menghormati Harimau oleh Masyarakat Minangkabau. Langgam.id. https://langgam.id/inyiak-budaya-menghormati-harimau-oleh-masyarakatminangkabau/ citation: Sugihartono,, Ranang Agung (2022) POTENSI KARAKTER TERIANTROFIS DALAM CERITA RAKYAT NUSANTARA UNTUK ANIMASI LAPORAN AKHIR PENELITIAN PERCEPATAN GURU BESAR. Other. ISI Surakarta, FSDR ISI Surakarta. (Unpublished) document_url: http://repository.isi-ska.ac.id/7449/1/1.%20Lap%20Guru%20Besar%20-%20Ranang.ok.pdf