%0 Thesis
%9 S2
%A Surya, I Gede Adi
%B ISI Surakarta
%D 2024
%F eprintsOLD:7395
%I ISI Surakarta
%K Gelora Sunyi, Realitas Masa Kini, Desa Seminyak, Pariwisata.
%P 351
%T GELORA SUNYI: REPRESENTASI REALITAS MASA KINI  DI DESA ADAT SEMINYAK, KUTA, BADUNG, BALI  DALAM PENCIPTAAN MUSIK
%U http://repository.isi-ska.ac.id/7395/
%X Penciptaan karya “Gelora Sunyi” berangkat dari realitas masa kini  yang terjadi di Desa Adat Seminyak, Kuta, Badung, Bali. Begitu  hegemoniknya modernitas berupa industri pariwisata di Seminyak,  membawa pengaruh begitu besar pada kehidupan masyarakat Seminyak.  Pengaruh tersebut kemudian membawa problematika berupa dampak  sosial, ekonomi, dan lingkungan. Salah satu contohnya yaitu mulai  berkurangnya ruang privat bagi masyarakat Seminyak untuk  melaksanakan kegiatan ritual keagamaan, karena ruang-ruang tersebut  lebih difokuskan untuk pembangunan fasilitas pariwisata.  Namun sayangnya, problematika tersebut masih minim disadari  oleh masyarakat Seminyak, maka dari itu, penciptaan karya “Gelora Sunyi”  dilakukan dengan tujuan untuk memetakan problematika tersebut melalui  karya seni, sehingga dengan hadirnya karya “Gelora Sunyi” diharapkan  dapat melahirkan kesadaran bagi masyarakat Seminyak akan keadaan  Desa Adat Seminyak masa kini dengan berbagai problematika yang terjadi  di dalamnya. Dengan hadirnya kesadaran dari masyarakat Seminyak akan  problematika yang kini terjadi pada Desa Adat Seminyak, diharapkan  dapat melahirkan upaya-upaya perubahan untuk melangkah ke arah yang  lebih baik.  Dalam upaya memahami fenomena masa kini di Desa Adat  Seminyak, digunakan perspektif postmodern sebagai pisau bedah dalam  menganalisis problematika yang kini terjadi. Hasil analisis tersebut,  kemudian digunakan sebagai pijakan dalam menginterpretasi fenomena  dan problematika tersebut kedalam karya seni. Dalam proses  penggarapanya, menggunakan metode yang terdiri atas beberapa tahapan  meliputi tahap menentukan gagasan, tahap penggarapan, tahap  pengendapan, dan tahap penyajian. Hasil dari berbagai proses tersebut,  menciptakan karya “Gelora Sunyi” sebagai interpretasi bentuk konkret dari  peta permasalahan yang terjadi di Desa Adat Seminyak masa kini.