@article{eprintsOLD7354, pages = {2--2}, journal = {SOLOPOS}, publisher = {PT.Aksara Solopos}, month = {June}, author = {Fawarti Gendra Nata Utami}, title = {jalan Lembut ke Pengaruh Global}, year = {2025}, url = {http://repository.isi-ska.ac.id/7354/}, abstract = {Artikel ini mengulas peran strategis Kota Solo dalam diplomasi budaya sebagai kekuatan lunak (soft power) Indonesia di kancah global. Kota Solo, dengan warisan budaya mendalam seperti Keraton Kasunanan, Pura Mangkunegaran, batik, gamelan, dan wayang, bukan hanya pusat budaya Jawa, tetapi juga aktor potensial dalam membangun hubungan antarbangsa melalui kebudayaan. Diplomasi budaya menjadi agenda prioritas Kota Solo 2025, sejalan dengan arah kebijakan nasional Kementerian Kebudayaan. Jejak sejarah menunjukkan eksistensi Solo dalam diplomasi budaya sejak 1889, saat penari Mangkunegaran tampil di Expo Paris dan menginspirasi komposer Prancis, Claude Debussy. Berbagai festival budaya seperti SIPA, Solo Batik Carnival, dan Gamelan Festival menjadi wujud nyata promosi budaya lokal. Penulis menekankan pentingnya penguatan ekosistem budaya yang inklusif dan kolaboratif, termasuk melibatkan generasi muda dan komunitas lokal. Diplomasi budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Di tengah dunia yang semakin saling terhubung dan penuh tantangan, Kota Solo memiliki modal budaya, sumber daya manusia kreatif, serta rekam jejak sejarah yang kuat untuk menjadi duta budaya yang berpengaruh secara global.}, keywords = {diplomasi budaya, Kota Solo, soft power} }