TY - JOUR AV - public N2 - Artikel ini membahas dampak revolusioner teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam industri musik, khususnya pada produksi, distribusi, dan aspek keberlangsungan profesi musisi. Sistem generatif berbasis AI, seperti Suno AI dan Udio, memungkinkan penciptaan musik utuh tanpa keterlibatan manusia, membuka akses luas bagi pelaku konten digital namun sekaligus menggeser posisi musisi konvensional. Di satu sisi, efisiensi produksi dan ketersediaan musik bebas royalti menguntungkan pelaku usaha kecil. Namun, di sisi lain, muncul persoalan serius terkait hak cipta, keaslian karya, serta distribusi royalti. Ketidakjelasan regulasi memperumit posisi musisi manusia dalam ekosistem yang makin didominasi algoritma. Artikel ini juga mengulas dampak psikologis pada pencipta musik, termasuk demotivasi, krisis identitas artistik, dan kecemasan akan relevansi profesi mereka. Pendidikan musik turut terdampak, memerlukan pergeseran kurikulum ke arah penguasaan teknologi dan produksi digital. Penulis menekankan perlunya kerangka etika, hukum, dan struktural baru untuk menilai serta mengatur musik hasil AI. Organisasi profesi musik dituntut mereformasi sistem keanggotaan dan pembagian royalti, agar mengakomodasi peran baru dalam produksi musik berbasis algoritma. Kolaborasi multipihak dianggap krusial demi memastikan keadilan, keberlanjutan, dan keberagaman dalam lanskap musik masa depan. PB - Kompas Media Nusantara KW - musik AI KW - hak cipta KW - profesi musisi ID - eprintsOLD7348 UR - https://www.kompas.id/artikel/musik-tanpa-musisi JF - Kompas Id SN - - Y1 - 2025/06/07/ TI - Musik Tanpa Musisi A1 - Setiawan, Aris ER -