eprintid: 7257 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 27 dir: disk0/00/00/72/57 datestamp: 2025-04-16 08:03:55 lastmod: 2025-04-16 08:03:55 status_changed: 2025-04-16 08:03:55 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Anggraini, Elvin Iravita title: PROSES KREATIF WIDIANTI DALAM PENCIPTAAN TARI TEMPAJANG DI SANGGAR SENI NUSANTARA KABUPATEN SINTANG ispublished: unpub subjects: AC divisions: sch_geo full_text_status: public keywords: Tempajang, bentuk, proses kreatif abstract: Tari Tempajang merupakan tari Dayak kreasi yang berpijak pada tari tradisi Dayak, diciptakan oleh Widianti pada tahun 2016. Tempajang merupakan sarana untuk mengangkut hasil panen. Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana bentuk tari Tempajang karya Widianti dan bagaimana proses kreatif Widianti dalam penciptaan karya tari Tempajang. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif interaktif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, studi pustaka. Analisis data digunakan analisis data interaktif. Teori yang digunakan untuk membedah masalah dengan teori dari Sri Rochana Widyastutieningrum untuk membedah bentuk dan teori dari Sri Rochana Widyatutieningrum dan Dwi Wahyudiarto untuk membedah proses penciptaan. Hasil penelitian menunjukkan: pertama, bentuk fisik tari Tempajang menggunakan pola garapan gerak yang bersumber dari gerak dasar tari Dayak yaitu ngentak, ngajat, giring-giring dan mutar yang dikembangkan oleh Widianti. Tari ini ditarikan oleh 5 orang penari wanita dengan menggunakan properti Tempajang. Tari Tempajang menggunakan musik tradisional Suku Dayak seperti ketebung, kelenong, suling, beduk, kahotong, sape dan gong. Tata rias yang digunakan merupakan rias cantik, sedangkan busana yang digunakan merupakan baju berwarna coklat dengan ditambah motif pakis berwarna merah dan kuning. Selain itu, penari tari Tempajang menggunakan tato di bahu dan kaki penari. Bentuk ungkap tari Tempajang mengangkat nilai gotong royong dan kekuatan masyarakat Suku Dayak, terutama bagi perempuan Dayak. Kedua, proses kreatif yang dilakukan Widianti dalam menciptakan tari Tempajang menggunakan beberapa tahap yaitu eksplorasi, improvisasi dan komposisi. date: 2023-06-19 date_type: completed pages: 1 institution: Institut Seni Indonesia Surakarta department: Fakultas Seni Pertunjukan thesis_type: s1 thesis_name: ssn official_url: http://repository.isi-ska.ac.id/ referencetext: Adrianty Vindy. 2017. “Peristilahan Alat Musik Tradisional Dayak Kanayant : Kajian Etnonguilistik” dalam Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol. 6 No.3 (2017) 1-10. Bakhtiar, Siti Ramadhani Nur dan Nurlina Syahrir. 2022. “Cura Enggang” dalam Jurnal Seni Pertunjukan Boting Langi Vol. 1 No.2 (2022) 7480. Gabrielle Ernesto, Agung Hartoyo, dan Dian Ahmad. 2022. “Eksplorasi Etnomatematika dalam Tradisi Beduruk Suku Dayak Desa Kabupaten Sintang” dalam Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol. 11 No.6 (2022) 17-27. Gitariny, Tania Indah. 2020. “Proses Kreativitas Tania Indah Gitariny dalam Penciptaan Karya Tari Tatag” Skripsi S-1 Program Studi Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia, Surakarta. Hadi, Y Sumandiyo. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta : Pustaka. Hawkins, Alma M. 1990. Mencipta Lewat Tari, terjemahan Y. Sumandiyo Hadi. Yogyakarta : ISI Yogyakarta. Hidajat, Robby. 2005. Wawasan Seni Tari. Malang : Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. __________________. Menerobos Pembelajaran Tari Pendidikan. Malang : Banjar Seni Gantar Gumelar. Kristianto, Imam. 2019. “Proses Kreatif Eko Supriyanto dalam Penciptaan Tari Balabala” dalam Jurnal Kajian Seni Vol. 5 No.2 (2019) 207-220. Leonaldy, Ismunandar dan Imma Fretisari. 2015. “Motif Dayak” dalam Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol.4 No.9 (2015) 16. Maryono.2012. Analisa Tari. Surakarta : ISI Press. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.1999.Direktori Seni Pertunjukan Tradisional : Kerjasama Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Meri, La.1986. Elemen-elemen Dasar Komposisi Tari, terjemahan Soedarsono. Yogyakarta : Lagaligo. Murgiyanto, Sal.1993. Ketika Cahaya Merah Memudar. Jakarta : Deviri Ganan. Peterianus, Septian dan Mastiah. 2020. “Eksistensi Suku Dayak Seberuang Menghadapi Tekanan Modernisasi Melalui Ritual Gawai Dayak” dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Bestari Vol.1 No.2 (2020) 36-42. Pitoyo, Wien Pudji Priyanto Djuli. 2018. “Proses Kreatif Tari Lenggasor di Sanggar Wisanggeni Kabupaten Purbalingga, Banyumas” dalam Jurnal Imaji Vol.16 No.1 (2022). Pratiwi, Ajeng Nova. 2019. “Interpretasi Tari Bukung pada Tari Nenoq Meregaq”. Skripsi S-1 Program Studi Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia, Surakarta. Ramadani, Rifkyanoor. 2022. “Proses Kreatif Transformasi Wadian Dadas pada Ritual Penyembuhan Dayak Ma’anyan ke Bentuk Karya Tari Hyang Dadas” dalam Jurnal Ilmiah Wuny Vol. 4 No.2 (2022). Rianto, Pipin. 2017. “Proses Kreatif Eko Supriyanto dalam Karya Tari Cry Jailolo” Skripsi S-1 Program Studi Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia, Surakarta. Sari, Anggi Wulan. 2022. “Rekonstruksi Tari Jepin Tali di Kabupaten Sintang” Skripsi S-1 Program Studi Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia, Surakarta. Slamet, MD.2016. Melihat Tari. Surakarta : ISI Press. Sudarsono. 1997. Tari-Tarian Indonesia. Jakarta : Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Direktorat Jendral Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sugiarti, Yeni. 2022. “Proses Kreatif Wahyu Jatmiko pada Penciptaan Tari Sima Swantantra Anjuk Ladang” dalam Jurnal Greget Vol.21 No.2 (2022) 136. citation: Anggraini, Elvin Iravita (2023) PROSES KREATIF WIDIANTI DALAM PENCIPTAAN TARI TEMPAJANG DI SANGGAR SENI NUSANTARA KABUPATEN SINTANG. S1 thesis, Institut Seni Indonesia Surakarta. document_url: http://repository.isi-ska.ac.id/7257/1/Elvin%20Iravita%20Anggraini%20%20-%20POTONG.pdf