eprintid: 7255 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 27 dir: disk0/00/00/72/55 datestamp: 2025-04-16 07:57:43 lastmod: 2025-04-16 07:57:43 status_changed: 2025-04-16 07:57:43 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Kumanireng, Elisabeth Barek title: BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN TARI LIA NAMANG DI DESA LEWOKLUOK KECAMATAN DEMON PAGONG KABUPATEN FLORES TIMUR ispublished: unpub subjects: AC divisions: sch_geo full_text_status: public keywords: tari, Lia Namang, bentuk, fungsi abstract: Lia Namang merupakan sebuah tarian ungkapan rasa syukur atas satu hal yang diperoleh dalam kehidupan masyarakyat Lamaholot. Penelitian ini akan menguraikan tari Lia Namang, yang didalamnya menguraikan permasalahan, 1) Bagaimana bentuk Pertunjukan tari Lia Namang, 2) Bagaimana Fungsi tari Lia Namang di Desa Lewokluok Kecamatan Demon Pagong. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan fungsi pertunjukan tari Lia namang itu sendiri. Untuk menguraikan bentuk digunakan teori Slamet MD yaitu bentuk tari yang tidak terlepas dari elemen-elemen. Hal ini biasa disebut dengan unsur-unsur pembentuk tari yang terdiri dari gerak, irama, ekspresi atau rasa, kostum, tempat pementasan, dan penari. Teori fungsi yang digunakan adalah teori fungsi Soedarsono yang seni pertunjukan memiliki tiga fungsi primer, yaitu (1) sebagai sarana ritual, (2) sebagai hiburan pribadi, (3) sebagai presentasi estetis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu data-data yang didapatkan berdasarkan pengamatan, wawancara, serta studi pustaka. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa bentuk tari Lia Namang di Desa Lewokluok merupakan bentuk tari tradisional yang diturunkan oleh nenek moyang dan masih berkembang sampai sekarang. Pertunjukan tari Lia Namang dibawakan oleh penari laki-laki dan perempuan dengan jumlah tidak dibatasi (kelompok) dan menggunakan gerak yang menfokus pada hentakan kaki dan ayunan tangan yang berulang-ulang. Dalam sebuah pertunjukan tari tidak hanya gerak yang dipahami, melainkan semua elemen yang dirangkai dalam suatu pertunjukan tersebut. Elemen-elemen tersebut terdiri dari gerak, irama, ekspresi atau rasa, kostum, tempat pementasan, dan penari. Fungsi tari Lia Namang di desa Lewokluok yaitu sebagai sarana ritual, sebagai hiburan pribadi, dan sebagai presentasi estetis. Fungsi yang lebih menonjol dalam penelitian ini adalah fungsi sebagai sarana ritual di Desa Lewokluok Kabupaten Flores Timur. date: 2023-06-15 date_type: completed pages: 1 institution: Institut Seni Indonesia Surakarta department: Fakultas Seni Pertunjukan thesis_type: s1 thesis_name: ssn official_url: http://repository.isi-ska.ac.id/ referencetext: Fernandes, Annaria Helena. 2004. “Tari Muro Ae dalam Upacara Perkawinan Adat” di Larantuka Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur. Skripsi S-1 Jurusan tari Fakultas Seni Pertunjukan Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta. Hadi, Sumandiyo. Y. 2003. Aspek-Aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta:Elkaphi. __________. 2007. Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta: ISI Press. Hidayat, R. 2005. Wawasan Seni Tari. Malang: Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, balai Pustaka, 2001. Kian, Melkior. 1999. “Kesenian Dolo di Desa Baopana Kecamatan Lebatukan Kabupaten Flores Timur”. Skripsi S-1 Etnomusikologi jurusan Karawitan Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta. Klau Marsel P. 2005. “Tari Likurai Saseok dalam Upacara Pembangunan Rumah Adat di Desa Wehali Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur”. Skripsi S-1 urusan Tari Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta. Kusmayati Hermien, dkk. 1996. Seni Pertunjukan Indonesia. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia dan Yayasan Benteng Budaya: Yogyakarta. Langer, Suzana K. 1988. Problematika Seni. Terj. Fix Widiaryanto. Problematika Seni Bandung: Akademik Seni Tari Bandung. Maryono. 2012. Analisa Tari. Surakarta. ISI Press. Md, Slamet. 2016. Melihat Tari. Karanganyar: Citra Sains. Murgiyanto, Sal. 1983. Komposisi Tari. Yogyakarta: ISI. __________. 1992. Koreografi. Jakarta: Departemen pendidikan dan kebudayaan. Sanga Tolan, Felitciani Dwi Junitha. 2018. Tari “Tebe Lese Luan dalam Upacara Butuk Batar di Desa Umanen, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur”. Skripsi S-1 Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan Indonesia Surakarta. Sedyawati Edi dan Sal Murgianto. 1986. Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktor Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sedyawati Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan. Soedarsono. 1977. Tari-Tarian Indonesia I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. __________. 1978. Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Yogyakarta: Akademik Seni Tari Indonesia. __________. 1982. Peran Seni Budaya dalam Sejarah Kehidupan Manusia Kontinuitas dan Perubahannya. Yogyakarta: Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada. Soedarsono R.M. 2002. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Soemaryatmi dan Suharji. 2015. Sosiologi Seni Pertunjukan Pedesaan. Surakarta. ISI Press. Tana, Emanuel. 2020. “Upaya Melestarikan Kesenian Daerah Lokal Sole Oha-Liang Namang Melalui Peran serta Orang Muda, artikel dalam jurnal ”Warta Pendidikan”, Jurnal Pendidik dan Budaya.Th. V No. 50 (November 2020). Kayam, Umar. 1991. Seni Tradisi Masyarakat. Jakarta: Sinar Harapan. Un, Hildegardis. 2017. “Nilai-nilai dan Makna Tari Tebe di Nusa Tenggara Timur, Desa Kusa Kecamatan Malaka Timur Kabupaten Malaka, artikel dalam jurnal ”Simki-Pedagogia” Vol. 01 No. 08 (Juli 2017). citation: Kumanireng, Elisabeth Barek (2023) BENTUK DAN FUNGSI PERTUNJUKAN TARI LIA NAMANG DI DESA LEWOKLUOK KECAMATAN DEMON PAGONG KABUPATEN FLORES TIMUR. S1 thesis, Institut Seni Indonesia Surakarta. document_url: http://repository.isi-ska.ac.id/7255/1/Elisabeth%20Barek%20Kumanireng%20%20-POTONG.pdf