%0 Journal Article %@ - %A Setiawan, Aris %D 2025 %F eprintsOLD:7218 %I Kompas Media Nusantara %J Kompas Id %K Titiek Puspa, kritik sosial, warisan musikal %T Titiek Puspa, Kupu-Kupu Malam, dan Realitas yang Terlupakan %U http://repository.isi-ska.ac.id/7218/ %X Tulisan ini merupakan penghormatan kritis atas karya dan warisan budaya Titiek Puspa, menyusul wafatnya sang maestro pada 10 April 2025. Fokus utama diarahkan pada lagu legendaris “Kupu-Kupu Malam,” sebuah karya yang menembus batas estetika pop dan menyentuh persoalan sosial yang kerap dipinggirkan—yakni kehidupan perempuan pekerja seks. Aris Setiawan membedah lagu ini sebagai bentuk keberanian musikal dan empati kultural dari Titiek Puspa, yang menyampaikan kritik sosial dengan cara yang lembut, puitis, namun menusuk. Dalam tulisan ini, “Kupu-Kupu Malam” dibaca sebagai narasi tentang kemanusiaan, di mana musik menjadi ruang untuk memahami dan merangkul kompleksitas hidup yang sering kali ditutupi stigma. Wafatnya Titiek Puspa menjadi momen reflektif untuk menghidupkan kembali pentingnya lagu-lagu yang menyuarakan nurani sosial. Artikel ini tidak hanya mengenang kiprah seorang legenda, tetapi juga menekankan bahwa karya seperti “Kupu-Kupu Malam” adalah bentuk keberpihakan yang relevan lintas generasi. Di tengah gemuruh industri musik modern, suara Titiek Puspa tetap menjadi gema nurani yang jernih dan tak tergantikan.