eprintid: 7185 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 24 dir: disk0/00/00/71/85 datestamp: 2025-03-19 07:21:09 lastmod: 2025-03-19 07:21:09 status_changed: 2025-03-19 07:21:09 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Dewi, Sinta title: SANG HYANG SEMARA RATIH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN MOTIF BATIK DALAM BUSANA CASUAL ispublished: unpub subjects: AH divisions: sch_edu full_text_status: public keywords: Sang Hyang Semara Ratih, Batik, Busana Casual abstract: Sang Hyang Semara Ratih merupakan lambang cinta kasih umat Hindu di Bali. Perumpamaan lain dari Sang Hyang Semara Ratih berupa pertemuan sel sperma dengan sel telur dan juga bulan dan matahari. Tujuan dari karya tugas akhir yang berjudul “Sang Hyang Semara Ratih Sebagai Sumber Ide Penciptaan Motif Batik Pada Busana Casual” ini adalah mendeskripsikan gagasan, menciptakan motif batik tulis dengan sumber ide tersebut guna menambah ragam motif khas Bali dan desain busana casual dengan menerapkan motif Sang Hyang Semara Ratih melalui pendekatan estetik. Informasi data didapatkan dari studi pustaka dan tinjauan visual. Metode penciptaan seni menggunakan 3 tahap 6 langkah, berupa eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Luaran hasil berupa : 2 pasang busana casual, draft artikel ilmiah, katalog karya dan HaKi untuk motif batik Sang Hyang Semara Ratih. Busana casual yang tercipta masing-masing memiliki judul berdasarkan karakter dan penampilannya, yakni sepasang karya pertama memiliki judul Angsung Smara dan Tadhah Sih dengan motif batik yang berjudul Sasmitamerta, dan sepasang karya kedua memiliki judul Baskara dan Basanta dengan motif batik yang berjudul Candradisti. Busana casual yang diciptakan ditargetkan untuk wanita dan pria dewasa dari usia 18 tahun hingga 40 tahun. date: 2024-03-08 date_type: completed pages: 118 institution: Institut Seni Indonesia Surakarta department: Fakultas Seni Rupa Dan Desain thesis_type: s1 thesis_name: ssn official_url: https://repository.isi-ska.ac.id referencetext: Anindito, P. (2010). Batik: karya agung warisan budaya dunia. Pura Pustaka. Aryana, I. M. P. (2020). Nilai Ketuhanan Hindu dalam Sarana Upacara Bale Gading. Pagkaja: Jural Agama Hindu, 22(1), 1–17. Asti Musman, & Ambar B. Arini. (2011). Batik : Warisan Adiluhung Nusantara. GMedia. Cahyana, A., Wuryani, S., & Sumadi. (2016). Optimasi Produksi Batik Dengan teknik Wax Print Screen (WPS) untuk Perajin Batik Kembang Keli di Kabupaten Wonosobo. repository.isi-ska.ac.id, 2. Christiawan, P. (2003). Konsep Dan Latihan Menggambar 3D Dengan AutoCAD. Andi. Djelantik, & A.A.M. (1999). Estetika Sebuah Pengantar. Eka Suadnyana, I. B. P. (2021). Fungsi Religius Rerajahan Semara Ratih Pada Upacara Metatah. PRANAMA Jurnal Hasil Penelitian, 1. Elizabrth B. Hurlock. (1997). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (5 ed.). Erlangga. Faiza, A., & Sabila, F. (2018). Arus Metamorfosa Milenial. Gaardjito, M. (2015). Batik Indoneisa: Mahakarya Penuh Pesona. Kakilangit Kencana. Marbletan, Hysocc, Lolychr, & Farabika. (2023, April 27). Kancing. Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Kancing Mawardi, D. (2021). Kebanggaan Indonesia: Batik Menjadi Warisan Dunia. Epigraf Komunikata Prima. phdi.or.id. (2014). Tentang Sang Hyang Semara Ratih “Simbol Cinta Kasih.” https://phdi.or.id/artikel/tentang-sang-hyang-semara-ratih-simbol-cinta-kasih Purnomo M.A.J. (2008). Batik Sebagai Salah Satu Komunikasi Dalam Upacara Adat Tradisi Jawa. Jurnal Seni Rupa ISI Surakarta, 1. Puspa, I. A. T. (2019). Ardareswari Dalam Upacara Yajña di Desa Pakraman Renon Denpasar (Perspektif Teologi Gender). 26 No 1. Rahmawati, I. (2015). A to Z Batik for Fashion. Laskar Aksara.98 Riyanto, A. A. (2003). Teori Busana. Yapemdo. Simarmata. (2014). Mengenal Batik Nusantara. Lestari Kiranatama. SP. Gustami. (2007). Butir-Butir Mutiara Estetika Timur, Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia. Prasista. Sudana, W. (2009). Eksistensi Rerajahan Sebagai Manifestasi Manunggalnya Seni Dengan Religi. Sudarwanto, A. (2019). Penerapan Model Bentuk Transformasi Menggunakan Teknik Karakter Terkuat Untuk Menghasilkan Motif Batik. texture, art & culture journal. Sudewa, & I.B.Putu. (2000). Indik Metatah. Sumadiyasa, I. K., Arissusila, I. W., & Padma Sumardiana, I. P. G. (2020). Rerajahan Semara Ratih Sebagai Penolak Desti Dalam Upacara Metatah. Dalam PROSIDING SEMINAR NASIONAL (pertama, hlm. 85–86). UNHI Press. Suparta, I. M. (2010). Jenis Hiasan Tatahan Bade. Imaji, 8. Supriono, P. (2016). THE HERITAGE OF BATIK-Identitas Pemersatu Bangsa (Maya, Ed.; I). C.V Adi Offset. Supriono Primus. (2016). The Heritage Of Batik- Identitas Pemersatu Kebanggaan Bangsa. Data W citation: Dewi, Sinta (2024) SANG HYANG SEMARA RATIH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN MOTIF BATIK DALAM BUSANA CASUAL. S1 thesis, Institut Seni Indonesia Surakarta. document_url: http://repository.isi-ska.ac.id/7185/1/SINTA%20DEWI%2017154123%20-UPLOAD.pdf