eprintid: 7152 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 15 dir: disk0/00/00/71/52 datestamp: 2025-02-28 06:43:54 lastmod: 2025-02-28 06:43:54 status_changed: 2025-02-28 06:43:54 type: conference_item metadata_visibility: show creators_name: Setiawan, Aris title: Reog Ponorogo, Pariwisata, dan Tantangan Pasca Pengakuan UNESCO ispublished: pub subjects: AM divisions: sch_civ full_text_status: public pres_type: speech keywords: Reog Ponorogo, pariwisata, homogenisasi abstract: Reog Ponorogo, yang diakui oleh UNESCO pada Desember 2024, telah meningkatkan popularitas dan pertumbuhan ekonomi pariwisata di Ponorogo. Pengakuan ini mendorong sektor pariwisata melalui peningkatan jumlah wisatawan. Namun, tantangan muncul dalam homogenisasi pertunjukan Reog, terutama dalam festival besar, yang mengarah pada hilangnya variasi dan keunikan pertunjukan tradisional di tingkat desa. Fenomena ini berpotensi mengurangi daya tarik Reog Ponorogo sebagai seni yang dinamis dan beragam. Reog Obyog, bentuk pertunjukan lebih spontan di desa, sering terabaikan meskipun memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan yang mencari pengalaman lebih autentik. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pendekatan yang lebih holistik dengan program pelatihan bagi seniman lokal, yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan identitas budaya sambil meningkatkan kualitas pertunjukan. Mengembangkan paket wisata yang mengintegrasikan pengalaman interaktif dengan pertunjukan Reog dapat meningkatkan kepuasan wisatawan, serta memperkenalkan Reog Ponorogo secara lebih luas. Pemberdayaan seniman lokal juga penting untuk mendukung keberlanjutan pariwisata dan mempertahankan kekayaan seni tradisional Reog. date: 2025-02-25 date_type: published event_title: Pendampingan Desa Wisata bertajuk “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Pengelola Desa Wisata Dan Pemberdayaan Masyarakat Di Sekitar Destinasi Pariwisata Ponorogo”, event_location: Ponorogo event_dates: 5 Februari 2025 event_type: other refereed: TRUE official_url: http://repository.isi-ska.ac.id referencetext: Cohen, E. (1984). The Sociology of Tourism: Approaches, Issues, and Findings. Annual Review of Sociology, 10(1), 373–392. https://doi.org/10.1146/annurev.so.10.080184.002105 Pine, B. J., & Gilmore, J. H. (1999). The Experience Economy: Work is Theatre & Every Business a Stage. Harvard Business School Press. https://books.google.co.id/books?id=5hs-tyRrSXMC Richards, G. (2007). Tourism, Creativity and Development. Routledge. Rohman, C. (2025). Penetapan Reyog Ponorogo sebagai WBTB bisa jadi daya tarik wisata. Antaranews. https://www.antaranews.com/berita/4577694/penetapan-reyog- ponorogo-sebagai-wbtb-bisa-jadi-daya-tarik-wisata Schechner, R. (2020). Performance Studies, An Introduction. Routledge. Wibbiassiddi. (2023). Perbedaan Reog Obyog dan Reog Festival, Mengenal Lebih dalam Tari khas Dari Kabupaten Ponorogo. Ponorogonews.Com. https://ponorogo.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-3136990085/perbedaan- reog-obyog-dan-reog-festival-mengenal-lebih-dalam-tari-khas-dari-kabupaten- ponorogo?page=all citation: Setiawan, Aris (2025) Reog Ponorogo, Pariwisata, dan Tantangan Pasca Pengakuan UNESCO. In: Pendampingan Desa Wisata bertajuk “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Pengelola Desa Wisata Dan Pemberdayaan Masyarakat Di Sekitar Destinasi Pariwisata Ponorogo”,, 5 Februari 2025, Ponorogo. document_url: http://repository.isi-ska.ac.id/7152/1/Reog%20Ponorogo%20dan%20pariwisata.pdf