PERUBAHAN BENTUK DAN FUNGSI BEKSAN LAWUNG AGENG DALAM UPACARA PERNIKAHAN AGUNG KRATON YOGYAKARTA

Downloads

Downloads per month over past year

Tinarsidharta, R.M. Kusmahardika (2015) PERUBAHAN BENTUK DAN FUNGSI BEKSAN LAWUNG AGENG DALAM UPACARA PERNIKAHAN AGUNG KRATON YOGYAKARTA. S2 thesis, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA.

[img]
Preview
Text
Tesis R.M Kusmahardika Tinarsidharta.pdf

Download (2MB) | Preview
Official url: http://repository.isi-ska.ac.id

Abstract

INTISARI Beksan Lawung Ageng Kraton Yogyakarta bukan sekedar tontonan tetapi merupakan sebuah media yang mengandung tuntunan. Bukan hanya bagi yang terlibat dalam pementasan tari, tetapi juga bagi penontonnya. Tesis yang berjudul “Perubahan Bentuk dan Fungsi Beksan Lawung Ageng Dalam Upacara Pernikahan Agung Kraton Yogyakarta” ini merupakan kajian ilmiah yang bertujuan untuk menggali dan memperkenalkan nilai-nilai luhur yang terakumulasi dalam nilai etika dan estetika tari kraton. Hal itu dapat dilihat dari gerak tarinya yang heroik, patriotik, dan dari segi koreografinya dengan perubahan-perubahan pola lantai yang menyiratkan perjalanan hidup manusia dengan berbagai pergolakan yang terjadi. Di masa lalu Beksan Lawung Ageng diposisikan sebagai wadah pembentukan watak satria tama melalui kedisiplinan berolah fisik, berolah batin yang terangkum dalam empat prinsip sawiji, greget, sengguh, dan ora mingkuh yang wajib dimiliki penari. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnokoreologi, suatu pendekatan multidisipliner yang meminjam teori, konsep, metode dari disiplin ilmu lain untuk mengetahui berbagai aspek yang terdapat dan mempengaruhi perubahan bentuk, struktur, penyajian dan lainnya. Untuk mencapai tujuan penelitian itu digunakan teori simbol Dillistone dan teori otoritas Weber guna memahami makna berbagai simbol yang terkandung dan analisis untuk mengkaji perubahan Beksan Lawung Ageng dari masa Sultan Hamengku Buwana VII sampai Hamengku Buwana X. Dalam hal ini juga diperlukan teori presentasi Alma Hawkins untuk melihat alasan di balik penciptaan tari tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan pola pikir, keadaan sosial, politik, ekonomi, dan perubahan kultural, berdampak pada perubahan kreativitas dan fungsi sebuah karya tari. Namun demikian pedoman hidup Jawa itu tetap diutamakan di tengah perubahan nilai dan fungsinya dari tari ritual kenegaraan menjadi ritual kesuburan dalam format perkawinan putra putri sultan, hingga akhirnya dianggap sebagai tontonan yang unik dan artistik. Lepas dari penjabaran makna para pelaku dan pemerhati budaya, yang jelas kontinuitas dan perubahan pada sajian estetis tarian istana itu, merupakan suatu representasi simbol yang selayaknya dilestarikan, dimengerti, untuk kemudian diteladani guna memperkuat karakter dan iman bangsa yang dimulai dari kehidupan rumah tangga. Kata kunci: Beksan Lawung Ageng, simbol, bentuk, fungsi, perubahan.

Type: Thesis (S2)
Subject: 1. ISI Surakarta > Penciptaan dan Pengkajian Seni
Divisions: Faculty of Graduate Programs > School of Master Program (S2)
User deposit: Pascasarjana
Datestamp: 11 Jan 2017 02:35
Last mod: 18 Jan 2017 07:16
URI: http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/934

Actions (login required)

View item View item