Dianawati, Anik (2016) TEMBANG MACAPAT DALAM PALARAN PADA GARAP MRABOT GENDING-GENDING GAYA SURAKARTA. S1 thesis, INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA.
|
Text
Dianawati, anik.pdf Download (104MB) | Preview |
Abstract
Penelitian dalam kertas ini mengungkap maraknya penggunaan tembang palaran dalam gending garap “mrabot”. Awalnya, peneliti belum memahami apa yang dimaksud mrabot, bagaimana sajiannya, dan mengapa terdapat mrabot. Hal-hal yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah pengertian mrabot dalam karawitan gaya Surakarta, kedudukan dan fungsi palaran, serta jenis tembang palaran dalam komposisi gending mrabot. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori garap. Garap merupakan rangkaian kerja kreatif dari (seorang atau sekelompok) pengrawit dalam menyajikan sebuah gendhing atau komposisi karawitan untuk dapat menghasilkan wujud (bunyi), dengan kualitas atau hasil tertentu sesuai dengan maksud, keperluan atau tujuan dari suatu kekaryaan atau penyajian karawitan dilakukan (Rahayu Supanggah:2007:3). Proses pengumpulan data menggunakan metode deskriptif analitif serta pengamatan terlibat dan studi pustaka. Analisinya menggunakan metode transkripsi serta informasi narasumber yang dicross check beberapa kali. Pengamatan terlibat yang dimaksud adalah terlibat sebagai penyaji vokal dalam sebuah pertunjukan klenengan atau wayangan yang menyajikan tembang palaran komposisi gending mrabot. Hasil dari kajian yang dilakukan, dapat disebutkan, bahwa kata mrabot dalam karawitan Jawa digunakan untuk menyebut rangkaian gending dengan urutan dari bentuk gending berukuran besar dan diakhiri dengan gending ukuran kecil. Mrabot pada gending-gending tradisi Gaya Surakarta awalnya terbatas pada wilayah pathet sanga. Perkembangan selanjutnya mrabot ditemukan dalam pathet yang lain, yaitu pathet nem, pathet manyura, pelog pathet nem, pelog pathet lima dan pelog pathet barang. Pengaruhnya tidak hanya pada garap, akan tetapi juga vokabuler gendingnya, termasuk palaran. Jenis tembang yang digunakan dalam palaran komposisi gending mrabot juga mulai berkembang. Jika sebelumnya hanya Pangkur, Dhandhanggula, dan Durma, mrabotan yang berkembang juga memancing munculnya tembang macapat yang lain seperti Sinom, Durma, Gambuh, Pocung, dan sebagainya. Selain itu, palaran dalam komposisi gending mrabot merupakan bentuk gending yang mampu menampilkan tembang macapat ke dalam rangkaian mrabot di mana hal tersebut dapat menambah kekayaan mrabot garap dan mrabot strukturnya.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Not controling keyword: | MACAPAT, TEMBANG, GARAP KARAWITAN |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Karawitan |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Karawitan |
User deposit: | UPT. Perputakaan |
Datestamp: | 01 Dec 2016 04:35 |
Last mod: | 26 Mar 2020 01:22 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/715 |
Actions (login required)
View item |