Alfandi, Natanael (2022) KARYA TARI “PATUUNGK BELIATN BAWO”. S1 thesis, Institut Seni Indonesia Surakarta.
|
Text
Natanael Alfandi - POTONG.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Patuungk Beliatn Bawo adalah karya tari yang diciptakan oleh Natanael Alfandi pada tahun 2013. Karya tari ini mengungkapkan tentang pemujaan kepada leluhur, dipentaskan perdana di Taman Indonesia Mini Indah (TMII) Jakarta, Pementasan kedua di laksanakan pada tanggal 27 Oktober 2019, dalam acara International Dance Conference and Festival, kemudian dipentaskan kembali di Teater Besar Institut Seni Indonesia Surakarta dalam rangka Tugas Akhir pada 15 Januari 2019. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk tari Patuungk Beliatn Bawo dan bagaimana proses penciptaannya. Untuk menjawab permasalahan mengenai bentuk karya tari Patuungk Beliatn Bawo, penulis menggunakan teori bentuk dari Sumandyo Hadi dalam buku yang berjudul Aspek–aspek dasar koreografi kelompok. Dalam teori tersebut menjelaskan mengenai elemen–elemen koreografi seperti; judul tari, tema trai, deskripsi tari, gerak tari, ruang tari, iringan trai, jenis tari, mode atau cara penyajian, penari, rias dankostum tari, tata cahaya dan properti tari. Sedangkan untuk menjawab permasalahan mengenai proses penciptaan, menggunakan pemikiran Eko Supriyanto dalam buku Ikat Kait Implusif Sarirat. Dengan prinsip 3R ( Re- Visiting, Re- Quetioning, Re- Interpreting ). Selain itu, juga menggunakan teori Alma Hawkins dalam bukunya yang berjudul Creating Trough dance yang berisi tentang tahap eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan atau komposisi. Hasil penilitian ini menunjukan bahwa proses penyususnan karya tari Patuungk Beliatn Bawo diilhami dari upacara ritual Beliatn Bawo. Melalui penjelajahan gerak tari tradisi suku Dayak diinterpretasi menjadi bentuk sajian baru merupakan tari susunan baru, disajikan dalam bentuk kelompok, yaitu tiga penari laki-laki dan tiga penari wanita. Gerak yang digunakan mengacu pada gerak tari Dayak Tonyoi, Benuaq, Kenyah dan Bahau yang dikembangkan, gerak keseharian suku Dayak, seperti bertani, berburu, dan menirukan gerak hewan. Garap gerak tari Dayak Tonyoi, Benuaq yang dieksplorasi dengan properti berupa patung, gelang dan teknik gerak rampak, disertai intensitas yang dinamis menghadirkan kegelisahan, hening, pasrah dan agung. Karya ini disusun dalam satu alur garapan, dengan element-element yang saling berkaitan mengungkapkan rasa hormat terhadap roh leluhur, serta menyatunya manusia dengan Lahtala atau Tuhan penguasa alam raya.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Not controling keyword: | Proses penciptaan, Bentuk karya tari Patuungk Beliatn Bawo |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Tari |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Dance |
User deposit: | Sartini Sartini S.I.Pust |
Datestamp: | 21 May 2024 08:08 |
Last mod: | 21 May 2024 08:08 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/6572 |
Actions (login required)
View item |