PENGEMBANGAN BENTUK KAIN LURIK DI KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

Downloads

Downloads per month over past year

Wuryani, FP. Sri (2022) PENGEMBANGAN BENTUK KAIN LURIK DI KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN. S3 thesis, ISI Surakarta.

[img]
Preview
Text
DISERTASI FP SRI WURYANI 2022 pot.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Fokus penelitian ini membahas tentang Pengembangan Bentuk Kain Lurik di Wilayah Pedan Kabupaten Klaten. Lurik Pedan adalah salah satu tekstil Tradisionalonal yang berkembang di Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten, bentuknya sederhana, unik dan estetik. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis latar belakang bentuk pengembangan kain lurik Pedan Kabupaten Klaten. 2. Menganalisis bentuk pengembangan kain lurik produksi Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten. 3. Menemukan konsep pengembangan bentuk kain lurik Pedan, Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten. Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif model riset Graunded. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, telaah dokumen dan studi pustaka. Data dianalisis secara interaktif melalui: reduksi data, penyajian serta pembahasan dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini adalah: 1). Kehidupan sosial dan budaya masyarakat Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten, yang dahulunya di bawah Kerajaan Karaton Kasunanan Surakarta, mempengaruhi perkembangan kain lurik. Bentuk kain lurik Pedan dihasilkan dengan teknik tinggi (spesifik) dan teknik pewarisan yang unik. Hal ini memberikan ide dasar dalam pengembangan, sehingga memunculkan corak-corak baru yang unik dan estetik. 2). Pengembangan bentuk kain lurik pedan, berdasarkan corak dan teknik, kain lurik Pedan dikelompokan dalam 3 kategori, (1). Kain Lurik Tradisionalonal, berkembang 1950-1980 . Dibuat sesuai pakem, menggunakan alat tenun gemdhong (ATG) atau ATBM, difungsikan sebagai sarana upacara dan busana Tradisionalonal. Bermotif garis terkesan berwarna gelap, berupa kain panjang atau sinjang, selendang, bahan kebaya dan bahan surjan. (2). Kain Lurik Modern, berkembang tahun 1980-2000 an, ditandai masuknya ATM, untuk memproduksi kain bercorak garis-garis warna bebas terkesan cerah ceria, sebagai busana modern berbentuk: rok, gaun, blus, assesoris, hem dan sebagai produk kerajinan. Kain lurik Pedan sebagai identitas Kabupaten Klaten, digunakan untuk seragam karyawan kantor dan seragam sekolah (3). Kain Lurik Kontemporer, muncul sekitar tahun 2000-2020, ditandai munculnya corak dan teknik kombinasi antara lurik dengan budaya lokal lainnya, seperti batik (lutik), tenun ikat (SBY), bordir, aplikasi dan lukis, dengan warna-warna mengikuti trend. Muncul pula kostum karnaval berbahan kain lurik sebagai usaha memperkuat lurik sebagai identitas Kabupaten Klaten. Nilai estetik dalam kain lurik Pedan terbentuk dari unsur visual berupa: garis, warna, tekstur disusun sesuai dengan prinsip estetik meliputi irama, komposisi, kesatuan, keseimbangan dan harmoni, sehingga menghasilkan suasana bahagia, dinamis, tenang, magis. Bentuk kain lurik menyiratkan berbagai makna berupa: doa, harapan, rasa syukur, dan sebagai tolak bala, pelestarian budaya, pelestarian lingkungan hidup. Penampilan pada pemakainya menunjukan identitas, gaya hidup, status sosial; meningkatkan kualitas (estetis, ekonomis) pada produk yang dihias. 4). Konsep yang ditemukan adalah komoditisasi, pengembangan kain lurik Pedan sebagai pelestarian yang diarahkan pada tujuan ekonomis melalui penganekaragaman bentuk.

Type: Thesis (S3)
Not controling keyword: lurik pedan, estetik, pengembangan, bentuk, penganekaragaman
Subject: 1. ISI Surakarta > Penciptaan dan Pengkajian Seni
Divisions: Faculty of Graduate Programs > School of Doctoral Program (S3)
User deposit: Nyono Nyono Nyono
Datestamp: 29 Apr 2024 04:05
Last mod: 29 Apr 2024 04:05
URI: http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/6555

Actions (login required)

View item View item