Sudarwanto, Aan (2022) MOTIF GURDA PADA BATIK SURAKARTA: KONSEP PENGEMBANGAN BATIK POLA KLASIK. S3 thesis, ISI Surakarta.
|
Text
DISERTASI AAN SUDARWANTO 2022 pot.pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
Penelitian disertasi ini, tema besarnya adalah motif Gurda pada batik Surakarta, konsep pengembangan batik pola klasik. Batik pola klasik merupakan turunan dari batik klasik, yang dapat diartikan sebagai batik tiruan atau dalam bahasa Jawa dikenal sebagai tiron. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dasar penciptaan dan latar belakang historis, motif Gurda menjadi motif utama pada tata susun batik klasik. Kemudian juga untuk menjelaskan pengembangan motif Gurda dan tata susunnya pada batik pola klasik Surakarta. Selain itu, untuk merumuskan konsep pengembangan motif dan tata susunnya pada batik pola klasik Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, metode kualitatif model riset grounded, di mana data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, studi pustaka, studi arefak dan dokumentasi. Data dianalisis secara interaktif melalui reduksi data, penyajian maupun pembahasan, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut : (1) Gurda menjadi motif utama pada batik klasik karena, memberikan sugesti sebagai burung perkasa personifikasi dewa Wisnu; memberikan gambaran simbolik tentang alam atas; adanya sistem relegi yang mengakar yang tidak hilang menjadi budaya Jawa; memberikan motivasi maupun sugesti sebagai simbol sakral yang berdampak pada pemakainya; dan motif Gurda digunakan sebagai simbol keagungan raja sebagai sugesti dan politik kebudayaan. (2) Pengembangan motif Gurda dan tata susunnya pada batik pola klasik Surakarta, tetap harus mengacu pada motif sebelumnya yang digambarkan dalam bentuk sayap; bentuk motif Gurda berupa Sawat, Mirong dan Lar, dapat dikembangkan dengan beberapa variasi; Tata susun motif Gurda pada batik pola klasik yang terbentuk atas unsur sayap menjadi bagian motif pokok dengan beberapa motif pokok yang lain dengan tata susun mengelilingi dan atau mengapit motif pohon hayat, dan lebih cenderung kurang bermakna filosofis dibandingkan dengan batik klasik. (3) Pengembangan motif Gurda batik pola klasik Surakarta berorientasi pada karakter terkuat sesuai keragaman bentuk melalui : keragaman fungsi kegunaan; komposisi kreatif mengacu karakter terkuat yang sudah dipahami termasuk warna; peningkatan kualitas material dan kualitas pengerjaan. Hasil penelitian ini berguna dalam mengkaji, mendalami, atau mencermati fenomena karya batik. Konsep digunakan untuk membantu memahami motif utama batik, yang memuat gagasan penciptaanya. Selain itu, dapat digunakan para desainer batik dalam menciptakan karyanya. Konsep digunakan untuk mempermudah memunculkan motif-motif baru yang bersumber dari gagasannya sendiri.
Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Not controling keyword: | Gurda, batik pola klasik, konsep pengembangan |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Penciptaan dan Pengkajian Seni |
Divisions: | Faculty of Graduate Programs > School of Doctoral Program (S3) |
User deposit: | Nyono Nyono Nyono |
Datestamp: | 26 Apr 2024 03:26 |
Last mod: | 26 Apr 2024 03:26 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/6553 |
Actions (login required)
View item |