IYABELALE, NYANYIAN MENIDURKAN BAYI SUKU BUGIS SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN FILM FIKSI PENDEK

Muzakkir, Muh Nur Falah (2023) IYABELALE, NYANYIAN MENIDURKAN BAYI SUKU BUGIS SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN FILM FIKSI PENDEK. S2 thesis, ISI Surakarta.

Text TESIS MUH NUR FALAH MUDAKKIR 2023 pot.pdf Download (1MB)

Abstract

Karya seni tradisional suku Bugis Makassar di Sulawesi Selatan memiliki banyak nyanyian, namun seiring waktu, beberapa tidak digunakan lagi dengan zaman saat ini. Oleh karena itu, film pendek Iyabelale hadir untuk mengubah nyanyian pengantar tidur bayi menjadi sebuah karya film yang memaknai nilai-nilainya di era modern. Pengubahan ini dilakukan melalui metode alih wahana. Pertama, lirik Iyabelale yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia diinterpretasikan kembali. Kedua, interpretasi tersebut menjadi landasan bagi pengembangan tema yang mengandung unsur naratif. Dari tema inilah, naskah utuh kemudian dibentuk. Ketiga, unsur sinematik/visual disesuaikan dengan narasi yang telah dihasilkan, termasuk penggunaan bentuk-bentuk dari Iyabelale, seperti cara menidurkan bayi, liriknya, dan penggunaan sarung. Film pendek Iyabelale dipilih karena Iyabelale merupakan harapan seorang ibu kepada anaknya di masa depan. Harapan ini menyangkut cara anaknya menghadapi kesedihan di masa mendatang, seperti mimpi yang tak nyata. Dalam Iyabelale, perpaduan antara karya seni tradisional berusaha menciptakan pengalaman sinematik yang mendalam, dengan harapan mengajak penonton dalam perjalanan emosional yang tak terlupakan. Lebih dari sekadar memperkenalkan kekayaan budaya, Iyabelale membawa nyanyian tradisional suku Bugis ke dalam konteks yang relevan dengan generasi muda saat ini. Film ini diharapkan menginspirasi penonton dengan menggambarkan perjuangan manusia dalam menghadapi kepedihan dan kompleksitas kehidupan. Pesan mendalam yang disampaikan melalui narasi visual yang imajinatif. Dengan inovasi visual kekayaan budaya yang dihargai, dan pesan yang mendalam, film pendek Iyabelale menjadi suatu penggalian kreatif terhadap karya seni tradisional, memperkaya pengalaman sinematik, dan mewariskan nilai-nilai kehidupan kepada audiens modern.

Actions (login required)

View item