NOVITA, ELMI (2024) SENI PERTUNJUKAN TOR-TOR PEMBANGUN IDENTITAS KOMUNITAS MANDAILING DI KABUPATEN ROKAN HULU, PROVINSI RIAU. S3 thesis, ISI Surakarta.
|
Text
DISERTASI ELMI NOVITA 2024 pot.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Seni pertunjukan merupakan salah satu media penting dalam mengkonstruksi identitas. Sebagai konstruksi identitas seni pertunjukan menegaskan nilai-nilai budaya dan pandangan hidup suatu kelompok. Penelitian ini menjelaskan tor-tor sebagai konstruksi identitas komunitas Mandailing di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Melalui elemen-elemen tari, musik, dan sastra dari pertunjukan tor-tor komunitas Mandailing menegaskan nilai-nilai budaya dan pandangan hidup baik kepada anggota kelompok maupun dunia luar. Metode penelitian melalui pengamatan langsung terhadap pertunjukan tor-tor, wawancara mendalam dan wawancara naratif. Pengamatan pertunjukan tor-tor dilakukan di Kecamatan Rambah dan Kecamatan Bangun Purba. Narasumber utama penelitian adalah Dolok Hasibuan, seorang paronang-onang atau pembawa syair dalam pertunjukan tor-tor. Narasumber lainnya Siti Duolom, Nurhayati Nasution, Alamsyah Harahap, Samsumar Nasution, dan Musa Pohan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya orang-orang Mandailing di Kabupaten Rokan Hulu baik yang menempati beberapa pemukiman sendiri ataupun tinggal bercampur dengan kelompok lain memberikan dukungan dalam mengembangkan kehidupan sosial budaya yang didasarkan pada identitas yang dibawa dari daerah asal Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Kekerabatan dalihan na tolu dan solidaritas dalam kelompok merupakan nilai-nilai budaya yang sangat penting dari kehidupan komunitas Mandailing di Rokan Hulu yang menegaskan hubungan dengan etnis Mandailing di Tapanuli Selatan. Nilai-nilai ini diwujudkan melalui elemen tari, musik, dan sastra dari pertunjukan tor-tor. Nilai-nilai hubungan kekerabatan melalui tari meliputi bentuk gerakan, posisi berdiri dan urutan pertunjukan; melalui elemen musik kisah keluarga yang dinyanyikan menggambarkan kuatnya kasih sayang dalam keluarga; sementara itu melalui sastra sebagai konstruksi ingatan menggambarkan dan mempengaruhi kasih sayang dalam keluarga dan kelompok. Dalam prosesnya komunitas Mandailing menegosiasikan identitas sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan dari kelompok luar. Menegosiasikan identitas dilakukan melalui pertunjukan tor-tor dengan melibatkan kelompok luar menari bersama-sama.
Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Not controling keyword: | Identitas, seni pertunjukan, nilai-nilai budaya, hubungan kekerabatan. |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Penciptaan dan Pengkajian Seni |
Divisions: | Faculty of Graduate Programs > School of Doctoral Program (S3) |
User deposit: | Nyono Nyono Nyono |
Datestamp: | 31 Jan 2024 03:58 |
Last mod: | 31 Jan 2024 03:58 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/6395 |
Actions (login required)
View item |