Setiawan, Aris (2024) Seni di Negeri yang Susah Melucu. Kompas.
|
Text
Seni di Negeri yang Susah Melucu - Kompas.id.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (11MB) | Preview |
Abstract
Pembatasan terhadap kebebasan seni, seperti yang dialami oleh seniman ternama Butet Kartaredjasa di Indonesia, menciptakan ancaman terhadap esensi demokrasi dan keberagaman budaya. Seni dianggap sebagai cerminan realitas sosial dan politik, dan ketika seniman ditekan untuk menjauhi isu-isu politik, kebebasan seni menjadi terancam. Dalam konteks demokrasi, seni seharusnya dianggap sebagai potret kehidupan sosial dan sebagai refleksi kritis masyarakat. Fenomena serupa terjadi di berbagai negara, seperti Rusia, Tiongkok, dan Arab Saudi, di mana seniman seringkali menghadapi larangan atau intimidasi karena karyanya dianggap menentang pemerintah. Kebebasan seni bukan hanya hak istimewa seniman, tetapi juga mencerminkan tingkat demokrasi suatu negara. Dalam menghadapi tantangan terhadap kebebasan seni, dialog terbuka dan inklusif menjadi kunci, sementara tindakan represif dapat merugikan tidak hanya seniman tetapi juga masyarakat yang kehilangan kontribusi berharga dari seni. Dengan pemahaman bahwa seni memiliki peran kritis dalam membentuk pemikiran kolektif, perlindungan terhadap kebebasan seni menjadi esensial untuk menjaga ekosistem demokrasi yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.
Type: | Article |
---|---|
Not controling keyword: | kebebasan seni, demokrasi, keberagaman budaya |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Etnomusikologi |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Etnomusicology |
User deposit: | UPT. Perpustakaan |
Datestamp: | 08 Jan 2024 04:06 |
Last mod: | 08 Jan 2024 04:06 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/6377 |
Actions (login required)
View item |