Nursyam, Romi (2023) BASURAH Silek Tuo Silek Ma’rifaik. S3 thesis, ISI Surakarta.
|
Text
Disertasi BASURAH Romi Nursyam 2023 pot.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Karya tari Basurah ini mengangkat objek penciptaan tentang nilai religius yang ada dalam Silek Tuo dari perspektif bentuk dan makna serta aktivitas belajar baca Al Qur’an di Surau dengan memanfaatkan digitalisasi. Penggarapan bentuk ditekankan pada motif gerak tagak Alif, tagak Lam, tagak Lam, dan tagak Hu, jika digabungkan menjadi nama Tuhan, yaitu Allah. Tujuan penciptaan karya tari Basurah ini adalah untuk menggali dan memahami nilai religi, nilai estetika, etika, eksistensi, dan fungsi dari Silek Tuo dan Surau yang ada di Minangkabau, khususnya di Nagari Paninggahan. Tujuan pokok adalah untuk menciptakan karya tari sebagai penggambaran nilai-nilai religius Islam yang berkaitan dengan Ketuhanan dalam Silek Tuo yang ada di Surau dan eksistensi Surau itu sendiri dahulu dan sekarang, menggunakan pendekatan Hiperkreatif yang digarap berdasarkan konsep koreografi lingkungan serta melibatkan elemen utama dan elemen pendukung tari, seperti gerak, musik, kostum, tata rias, properti, setting, lighting, dan lainnya. Metode penciptaan karya tari Basurah menggunakan pendekatan Hiperkreatif. Hiperkreatif, terdiri tiga tahap, yaitu: Critical Reality, Object Interpretation, dan Studio Process. Sedangkan langkah-langkah dalam proses penciptaan karya tari ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: Eksperimen, Eksplorasi, Reeksplorasi, Intuisi, Konstruksi, Rework. Hasil yang diperoleh selama proses penciptaan karya tari Basurah adalah bentuk Silek yang tidak terlalu terikat dengan bentuk visual, melainkan Silek yang lebih menekan pada hubungan komunikasi yang intim dan integrasi diri dengan Allah Sang Pencipta yang dikenal dengan Silek Ma’rifaik, yang digambarkan dalam beberapa kalimat hikmah, yaitu: Bergelimang dalam syariat, bersungguh-sungguh dalam tarikat, fokus dalam hakikat, serta lenyap dalam ma’rifat, yang hakikat Silek Ma’rifaik berkata dengan KalamNya, tubuh bergerak dengan QudratNya, mata melihat dengan BasharNya, Telinya mendengar dengan Asma’Nya, mengetahui dengan IlmuNya, berkehendak dengan IradatNya. Selain dari itu proses ini juga menghasilkan sebuah metode dalam penciptaan, yang disebut Hiperkreatif dengan tiga tahapannya, Yaitu: Critical Reality, Object Interpretation, dan Studio Process. Setelah masyarakat menonton karya tari Basurah ini, diharapkan munculnya rasa memiliki yang tinggi terhadap tradisi Silek Tuo dan Surau, sehingga karya ini bermanfaat bagi masyarakat Minangkabau yang ada di perantauan sebagai bentuk penyadaran terhadap tradisi Silek Tuo yang memiliki nilai religi dan makna yang sangat dalam.
Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Not controling keyword: | Basurah, Silek Ma’rifaik, Religius |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Penciptaan dan Pengkajian Seni |
Divisions: | Faculty of Graduate Programs > School of Doctoral Program (S3) |
User deposit: | Nyono Nyono Nyono |
Datestamp: | 07 Nov 2023 05:59 |
Last mod: | 07 Nov 2023 05:59 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/6209 |
Actions (login required)
View item |