GARAP GENDING ALIH PATHÊT DALAM PENYAJIAN KARAWITAN TRADISI GAYA SURAKARTA

Isma’il, Harun (2022) GARAP GENDING ALIH PATHÊT DALAM PENYAJIAN KARAWITAN TRADISI GAYA SURAKARTA. S2 thesis, ISI Surakarta.

Preview

Text TESIS Harun Isma'il 2022 pot.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Tesis ini berisi penjelasan mengenai garap gending alih pathêt dalam penyajian karawitan tradisi gaya Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap kaidah-kaidah ilmu mengenai garap alih pathêt. Persoalan yang diungkap terkait (1) perubahan sistem garap gending, (2) perubahan teknik garap gending, dan (3) proses terjadinya alih pathêt dalam penyajian gending. Ketiga persoalan dikaji menggunakan konsep garap dan didukung dengan konsep lain meliputi: balungan, sèlèh, frasa, dan mungguh. Garap gending alih pathêt difokuskan dalam masing-masing laras yaitu slèndro dan pèlog. Gending-gending yang digunakan sebagai bahan analisis dipilih berdasarkan fenomena penyajian yang telah dilakukan pêngrawit. Data penelitian dikumpulkan dengan langkah studi pustaka, observasi, dan wawancara kepada beberapa seniman karawitan. Hasil penelitian menunjukkan adanya beberapa kategori perubahan sistem garap gending yang terbagi dalam dua laras. Laras sléndro memiliki dua kategori perubahan sistem garap gending alih pathêt. (1) Perubahan sistem garap gending alih pathêt dengan menaikkan atau menurunkan (n/t) satu nada dalam kasus kêtawang Sinom Parijathå pathêt manyurå ke pathêt sångå. (2) Perubahan sistem garap gending alih pathêt dengan menaikkan atau menurunkan (n/t) dua nada dalam kasus ladrang Mugirahayu pathêt manyurå ke ladrang Grompol pathêt nêm. Laras pélog memiliki tiga perubahan sistem garap gending alih pathêt. (1) Perubahan sistem garap gending alih pathêt dengan menaikkan atau menurunkan (n/t) satu nada dalam kasus ladrang Gégot pathêt nêm ke pathêt barang. (2) Perubahan sistem garap gending alih pathêt dengan menaikkan atau menurunkan (n/t) dua nada dalam kasus ladrang Têdhak Saking pathêt barang ke pathêt limå. (3) Perubahan sistem garap gending alih pathêt tanpa menaikkan atau menurunkan (n/t) nada dalam kasus gending Titipati pathêt barang ke pathêt nêm. Analisis garap instrumen pada gending alih pathêt menghasilkan tiga kategori perubahan teknik garap gending. (1) perubahan teknik garap dengan merubah garap gendingnya dalam kasus gending dengan sistem n/t satu nada yaitu kêtawang Sinom Parijathå pathêt manyurå yang dialih pathêt ke pathêt sångå dan ladrang Gégot pathêt nêm yang dialih pathêt ke pathêt barang. (2) perubahan teknik garap dengan merubah garap gending dan céngkoknya dalam kasus gending dengan sistem n/t dua nada yaitu ladrang Mugirahayu yang dialih pathêt ke Grompol dan ladrang Têdhak Saking pathêt barang yang dialih pathêt ke pathêt limå. (3) perubahan teknik garap tanpa merubah garap gending dan céngkoknya dalam kasus gending tanpa sistem n/t nada yaitu gending Titipati pathêt barang yang dialih pathêt ke pathêt nêm. Garap gending alih pathêt dapat terjadi akibat dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang timbul akibat inisiatif dari pêngrawit (pênggarap) meliputi pêmbonang, pengrêbab, dan penata gending. Faktor eksternal meliputi kesamaan kontur melodi balungan gending A (awal) ke B (sasaran), dan terefleksinya céngkok-céngkok instrumen garap. Alih pathêt dapat dilakukan apabila pênggarap menginginkan (1) Karakter sajian gending yang berbeda dari gending sebelumnya. (2) Variasi garap gending yang berbeda dari gending sebelumnya. (3) Suasana waktu dan situasi penyajian yang berbeda dari gending sebelumnya. (4) Penyajian gending garap mrabot.

Actions (login required)

View item