BENTUK, FUNGSI DAN MAKNA TOPENG TEMBUT-TEMBUT DI DESA SEBERAYA KECAMATAN TIGA PANAH KABUPATEN KARO

Downloads

Downloads per month over past year

Sembiring, Sartika Br (2018) BENTUK, FUNGSI DAN MAKNA TOPENG TEMBUT-TEMBUT DI DESA SEBERAYA KECAMATAN TIGA PANAH KABUPATEN KARO. S2 thesis, ISI Surakarta.

[img]
Preview
Text
TESIS Sartika BR Sembiring 2018 pot.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Sembiring, Br Sartika, 2018, BENTUK, FUNGSI DAN MAKNA TOPENG TEMBUT-TEMBUT DI DESA SEBERAYA KECAMATAN TIGA PANAH KABUPATEN KARO. Tesis. Topeng tembut-tembut merupakan salah satu kesenian tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Karo khususnya di Desa Seberaya. Pertunjukkan topeng Tembut-tembut sangat khas karena berhubungan dengan ritual pemanggilan air hujan pada saat kemarau panjang yang disebut dengan Ndilo Wari Udan. Sebagai salah satu kesenian tradisional yang berbeda dengan kesenian topeng daerah lain membuat peneliti tertarik mengkaji lebih dalam tentang topeng Tembut-tembut. Tesis ini membahas tentang bagaimana bentuk topeng Tembut-tembut dalam masyarakat Karo yang berhubungan dengan ide penciptaan, defenisi bentuk, unsur visual, serta karakter topeng? Bagaimana fungsi topeng Tembut-tembut di dalam kehidupan masyarakat seberaya? Bagaimana makna topeng Tembut-tembut Desa Seberaya? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif interpretatif dengan pendekatan emik dan etik. Pembahasan fungsi menggunakan konsep Van Peursen dan makna menggunakan konsep Jakob Sumarjdo. Kerangka konseptual dalam penelitian ini digunakan sebagai dasar peneliti dalam melakukan analisis terhadap data-data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara, dan telaah dokumen yang telah dilakukan. Hasil penelitian yaitu: (1) Bentuk topeng Tembut-tembut adalah keterkaitan antara ide penciptaan topeng dengan sistem religi lama dan sistem kekerabatan masyarakat Karo yang terlihat dari wujud visual topeng meliputi warna, bentuk wajah, karakter topeng. Karakter topeng Tembut-tembut yaitu Panglima, Piherta Sembiring Depari, Nimaisa Br Sembiring Milala, Kikir Labang dan Perik Gurda-gurdi. (2) Fungsi topeng Tembut-tembut dibagi menjadi konteks ritual dan konteks pertunjukan. Fungsi topeng dibagi kedalam tiga tahapan yaitu tahap alam mistis, tahap alam pikiran dan fungsionil. Perbedaan fungsi topeng dalam konteks ritual dan pertunjukan terdapat dalam durasi waktu pertunjukkan, struktur sajian, dan kelengkapan acara. (3)Tembut-tembut memiliki Makna yang diinterpretasi berdasarkan fungsinya dalam masyarakat Seberaya yaitu sebagai simbol ekspresi, simbol kehormatan, simbol peringatan/nasehat dan simbol kepercayaan. Selain hal tersebut topeng Tembut-tembut juga memiliki makna sebagai representasi karakter masyarakat Seberaya (suku Karo), representasi laki-laki dan perempuan, representasi kepercayaan dan representasi harapan.

Type: Thesis (S2)
Not controling keyword: Topeng, Tembut-tembut, Ndilo Wari Udan
Subject: 1. ISI Surakarta > Penciptaan dan Pengkajian Seni
Divisions: Faculty of Graduate Programs > School of Master Program (S2)
User deposit: Nyono Nyono Nyono
Datestamp: 27 Mar 2023 03:56
Last mod: 27 Mar 2023 03:56
URI: http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/5888

Actions (login required)

View item View item