Suryani, Suryani (2003) BARONGAN DALAM UPACARA RUWATAN ANAK ONTANG ANTING DI DESA ANGKATAN LOR KECAMATAN TAMBAKROMO. S1 thesis, ISI Surakarta.
|
Text (BARONGAN DALAM UPACARA RUWATAN ANAK ONTANG ANTING DI DESA ANGKATAN LOR KECAMATAN TAMBAKROMO)
SURYANI.PDF Download (1MB) | Preview |
Abstract
BARONGAN DALAM UPACARA RUWATAN ANAK ONTANG ANTING DI DESA ANGKATAN LOR KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI (Suryani, 2003, viii dan 71 hal) Skripsi S1, Jurusan Tari, Sekolah Tinggi Seni Indoncsia (STSI) Surakarta. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memahami Barongan secara umum dan mengetahui peranan Barongan dalam upacara ruwutan anak ontang anting. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan antropologi untuk memahami masyarakat dalam melaksanakan upacara ruwatan dan pendekatan seni pertunjukan untuk mengetahui peranan Barongan dalam upacara ruwatan sebagai saranan ritual dan sarana hiburan. Keberadaan kesenian Barongan tidak lepas dari pandangan masyarakat Desa Angkatan lor bahwa Barongan bisa digunakan untuk tolak bala. Masyarakat percaya adanva kekuatan diluar kemampuan manusia yaitu alam gaib. Manusia melakukan kegiatan ritual agar alam gaib itu tidak mengganggu kehidupannya. Barongan merupakan simbol Batara Kala Yaitu Dewa kehancuran. Ruwatan anak ontang anting merupakan salah satu kegiatan ritual yang dilaksanakan oleh masyarakat sebagai sarana tolak bala. Ruwatan anak ontang anting adalah upacara yang diadakan seseorang ataupun sekelompok masyarakat sebagai sarana untuk mengendalikan mara bahaya yang diramalkan akan menimpa wong sukerta. Upacara ruwatan diadakan untuk memperoleh keselamatan dan kebahagiaan lahir batin. Masyarakat melaksanakan upacara ruwatan lebih banyak menggunakan Barongan daripada wayang kulit, sebab mereka percaya bahwa kesenian Baronganpun bisa sebagai sarana untuk tolak bala dan kepercayaan itu diperoleh secara turun temurun. Selain itu meruwat menggunakan Barongan dari segi ekonomi lebih irit. Barongan yang digunakan untuk upacara ruwatan anak ontang anting bagi penanggap (pelaku) merupakan sesuatu yang sakral tetapi bagi masyarakat lingkungannya, baik tamu undangan ataupun pedagang merupakan suatu pertunjukan yang bisa dinikmati dengan mengabaikan upacaranya.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Not controling keyword: | Barongan, Ruwatan Anak Ontang Anting, Ritual |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Karawitan |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Karawitan |
User deposit: | Nyono Nyono Nyono |
Datestamp: | 16 Jun 2022 07:17 |
Last mod: | 16 Jun 2022 07:36 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/5343 |
Actions (login required)
View item |